SURABAYA, KOMPAS.com - Pemain asing, Higor Vidal memilih mengenakan nomor punggung 10 untuk memulai petualangannya di Persebaya Surabaya. Ia memiliki alasan kuat memilih nomor punggung 10.
Sejak kecil memang selalu memilih nomor 10 karena identik posisinya saat ini, yakni seorang playmaker atau gelandang pengatur serangan.
"Saya suka nomor 10. Saya juga suka nomor 32. Tapi nomor 10 adalah favorit saya," kata pemain berusia 25 tahun.
Baca juga: Persebaya Resmi Dapatkan Pengganti Taisei Marukawa
"Menurut saya, nomor 10 itu yang mengkreasikan serangan dan mengendalikan permainan."
"Saya suka menguasai bola dan mencari peluang untuk membuat assist maupun mencetak gol. Itu cara bermain saya," imbuhnya.
Di sisi lain nomor 10 merupakan nomor punggung keramat di tim berjuluk Bajul Ijo. Hanya segelintir pemain yang bisa berjodoh dan berjaya dengan nomor punggung tersebut.
Sedangkan pemain lainnya gagal bersinar dan terlupakan begitu saja sehingga tidak semua pemain berani mengenakannya.
Sederet pemain yang tidak berjodoh sebut saja Nerius Alom (Liga 2 2017), Roberto Pugliara (2018), Damian Lizio (2019) ,dan Makan Konate (2020). Keempatnya sama-sama bernasib sial saat mengenakan nomor punggung 10 saat berseragam Persebaya Surabaya.
Nerius Alom bergabung dengan Persebaya pada 2017 dengan status pemain muda potensial asal Papua.
Ia merupakan pemain jebolan akademi Persidafon dan Semen Padang yang pernah menyabet gelar pemain terbaik ISL U21 2014.
Sebelum bergabung dengan Persebaya Surabaya ia pun sempat direkrut Persipura Jayapura untuk musim 2016.
Namun di Persebaya Surabaya, Nerius Alom gagal berkembang. Ia minim kontribusi yang membuatnya dilego ke tim lain pada putaran kedua. Padahal tahun tersebut Persebaya berhasil menjadi juara Liga 2 2017.
Robertino Pugliara lebih kurang beruntung lagi. Pemain sarat pengalaman Liga Indonesia tersebut harus menyudahi kariernya setelah tekel horor Wahyudi Hamisi pada laga melawan Borneo FC di pekan ke-25 Liga 1 2018.
Hingga saat ini pemain asal Argentina tersebut diketahui belum mendapatkan klub setelah insiden itu.
Pada 2019, Damian Lizio mengambil alih kepemilikan nomor punggung 10. Nasibnya berakhir sama dengan Nerius Alom yang dianggap minim kontribusi dan dilupakan.