KOMPAS.com - Konsorsium yang dipimpin oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Todd Boehly, dan perusahaan investasi Amerika, Clearlake Capital Group, resmi menuntaskan akuisisi kepemilikan Chelsea.
Kabar tersebut diumumkan oleh Chelsea melalui situs resmi klub pada Senin (30/5/2022) malam WIB.
Konsorsium tersebut juga mencakup Hansjoerg Wyss, pendiri Wyss Foundation, dan Mark Walter, salah satu pendiri dan CEO Guggenheim Capital.
Chelsea menyatakan, akuisisi klub oleh konsorsium Boehly dan Clearlake sudah mendapatkan semua persetujuan yang diperlukan dari Pemerintah Inggris, Premier League, dan otoritas lainnya.
Baca juga: Konsorsium Boehly Dapat Lampu Hijau Beli Chelsea, Abramovich Bikin Ucapan Perpisahan
Boehly menjabat sebagai chairman. Namun, dia akan mengelola The Blues secara setara dengan Clearlake.
"Kami merasa terhormat menjadi penjaga baru Chelsea Football Club," kata Boehly.
"Kami semua terlibat, 100 persen setiap menit di setiap pertandingan. Visi kami sebagai pemilik jelas, kami ingin membuat para penggemar bangga," tuturnya.
"Seiring dengan komitmen kami untuk mengembangkan skuad muda dan mendapatkan talenta terbaik, rencana tindakan kami adalah berinvestasi di klub untuk jangka panjang dan membangun sejarah kesuksesan Chelsea yang luar biasa," ucapnya.
Consortium led by Todd Boehly and Clearlake Capital completes acquisition of Chelsea Football Club.
— Chelsea FC (@ChelseaFC) May 30, 2022
"Saya pribadi ingin berterima kasih kepada para menteri dan pejabat di pemerintahan Inggris, dan Premier League, untuk semua pekerjaan mereka dalam mewujudkan ini," demikian pernyataannya.
Konsorsium Boehly menuntaskan pembelian klub senilai 4,25 miliar pound pada Sabtu (27/5/2022).
Penjualan Chelsea merupakan yang termahal bagi sebuah tim olahraga sepanjang sejarah.
Boehly dan konsorsiumnya juga memiliki komitmen untuk tak melepas kepemilikan mayoritas untuk setidaknya 10 tahun ke depan.
Baca juga: Utang Man United Membengkak, Klub Tetap Lancar Bayar Keluarga Glazer
Kedatangan konsorsium ini sekaligus mengakhiri kepemilikan 19 tahun Roman Abramovich di Chelsea.
Abramovich sendiri telah menjual Chelsea sejak Maret sebelum dirinya dicekal, menyusul kedekatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Setelah itu, The Blues beroperasi dengan lisensi khusus dari Pemerintah Inggris yang akan berakhir pada 31 Mei.
Dengan tuntasnya penjualan ini, The Blues akan mendapat lisensi baru untuk beroperasi pada musim 2022-2023
Adapun hasil penjualan kubu London Barat itu tak akan masuk ke kantong Abramovich, melainkan dibayarkan ke korban perang di Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.