"Ini terjadi karena konsepnya tidak matang dan sekadar jalan," kata Akmal Marhali dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Menurut Akmal Marhali, PT LIB seharusnya berada di posisi terhormat sebagai operator kompetisi.
Fokus mereka harusnya menyiapkan regulasi kompetisi, merilis jadwal, dan melakukan sosialisasi regulasi. Lalu, membuat Piala Indonesia sampai Piala Super Indonesia.
Harusnya, ajang pramusim diserahkan saja kepada klub atau pihak swasta. Misalnya, laga Persebaya vs Persis atau PSIS vs PSM.
Menunjuk Event Organizer (EO) pada umumnya seperti Piala Gubernur Jatim, Piala Gubernur Kaltim, Piala Walikota Padang dan lainnya juga bisa menjadi opsi.
"Ingat LIB itu operator kompetisi, bukan Event Organizer. Kalau LIB menjadikan dirinya EO, jangan berharap kompetisi sepakbola kita akan profesional," ujar Akmal.
"Maklum, sampai detik ini regulasi belum diumumkan dan jadwal belum dirilis. Malah sibuk jadi EO pramusim. Miris," tegas Akmal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.