KOMPAS.com - Final Liga Champions 2021-2022 antara Liverpool dan Real Madrid berjalan tak sesuai jadwal semestinya.
Pada awalnya, kickoff Liverpool vs Real Madrid dijadwalkan dimulai pada Sabtu (28/5/2022) pukul 21.00 waktu lokal atau Minggu (29/25/2022) 02.00 WIB. Namun, laga harus ditunda selama 30 menit.
Berdasarkan pernyataan UEFA, penundaan terjadi karena masih banyak suporter Liverpool yang telat hadir di Stade de France, Saint-Denis.
Baca juga: Hasil Liverpool Vs Real Madrid: Menang 1-0, Los Blancos Juara Liga Champions 2022!
Selain itu, UEFA juga berdalih bahwa ada kekacauan yang dibuat fans Liverpool di luar stadion.
Induk sepak bola Eropa itu menilai, kekacauan terjadi karena ribuan pendukung mencoba masuk dengan tiket palsu.
Mengenai hal tersebut, jurnalis Daily Mail, Rob Draper, mengungkapkan fakta dari pengalamannya sendiri.
Draper mengatakan kekacauan di final Liga Champions tersebut tak lepas karena pengaturan massa yang buruk dari pihak penyelenggara.
Menurutnya, penyebab utama yang membuat traffic massa menjadi sangat padat datang dari kesalahan polisi lokal.
Jalur menuju area Liverpool di Stade de France sudah cukup sempit untuk 20.000 fan The Reds.
Baca juga: Liverpool Vs Madrid: Gol Benzema Dianulir karena Offside, Eks Wasit Inggris Beri Penjelasan
Entah mengapa, ada tiga atau empat mobil van polisi yang parkir di tengah jalur sehingga hanya menyediakan satu celah sempit bagi ribuan penonton itu untuk lewat.
"Saya mulai berbicara dengan polisi (dalam bahasa Prancis) menanyakan mengapa van diparkir di sana?" tulis Rob Draper via Twitter.
Sad scenes outside the Stade de France. ???? #UCLFinal delayed, Liverpool fans stranded, tear gas deployed, gates locked. Stay safe everyone. ???? pic.twitter.com/AGxFkAeerm
— Ben Jacobs (@JacobsBen) May 28, 2022
"Bisakah mereka memindahkannya? Mereka mengangkat bahu, lalu menyuruh kami melanjutkan. Ini sekitar 19.10. Saya berkata, 'Ini berbahaya. Ada ribuan orang di belakang. Dalam 10 menit, kondisi akan lebih berbahaya," tulisnya lagi.
Draper mengaku sangat khawatir karena membludaknya massa menuju stadion akibat pengaturan ini. Apalagi, dia melihat banyak anak-anak hingga tunanetra dalam perjalanan.
Penumpukan yang terjadi membuat proses masuknya suporter ke stadion berjalan sangat lambat.
Small number of fans running through gates at Stade de France, security unable to stop them, lots of fans still to be allowed in #ChampionsLeague #liverpool #realmadrid pic.twitter.com/Do1cwPYlig
— John Watson (@JohnWatsonSport) May 28, 2022
Penggemar yang semakin frustrasi, kesal, dan cemas menjelang kickoff pun semakin membuat kondisi kacau.
Situasi ini kemudian membuat sejumlah orang melompati pagar agar bisa masuk ke stadion.
Setelah itu, polisi merespons dengan melepas gas air mata dan semprotan merica tanpa pandang bulu.
I mean seriously… what is this?
Fans literally just walking through a gate to scan their tickets and this happens? It makes no sense… pic.twitter.com/WDmgisLMST
— Watch LFC (@Watch_LFC) May 29, 2022
Tindakan yang dilakukan polisi ini pun sampai mengenai para fans Liverpool yang dalam antrian.
Baca juga: Liverpool Vs Madrid: Gol Benzema Dianulir karena Offside, Eks Wasit Inggris Beri Penjelasan
Namun, orang tersebut diklaim sebagai pemuda lokal. Foto-foto yang diunggah jurnalis Spanyol, Marcos Benito, pun tak memperlihatkan orang dengan atribut Liverpool.
Rob Draper menilai, kekacauan tersebut menjadi celah bagi sejumlah oknum untuk menerobos ke stadion.
Laporan yang sama juga disampaikan oleh jurnalis Sky Sports, Kaveh Solhekol.
"Ada pemuda Perancis lokal yang mencoba memanjat pagar untuk masuk ke stadion dan itu menyebabkan polisi menggunakan gas air mata tanpa pandang bulu," kata Kaveh Solhekol.
#UCL Final delay: How it happened ????
Sky Sports News chief reporter Kaveh Solhekol is outside the Stade de France where "the situation has now calmed down." pic.twitter.com/gkQ0krPVTF
— Sky Sports News (@SkySportsNews) May 28, 2022
"Mereka juga menggunakan semprotan merica tanpa pandang bulu. Kami terjebak di dalamnya. Kami kebetulan sedang di tempat yang salah pada waktu yang salah. Itu sama sekali bukan pengalaman yang menyenangkan," tuturnya.
Kembali ke cerita Rob Draper, dia tak memungkiri bahwa ada kesempatan fans tanpa bertiket mencoba masuk.
Namun, sekali lagi, dirinya menekankan hal itu bisa terjadi karena situasi yang kacau.
Di sisi lain, dia juga menyayangkan sejumlah gerbang stadion yang ditutup sehingga massa kian padat.
Poin-poin yang dia sayangkan atas kejadian tersebut, yakni pihak berwenang yang membiarkan kepadatan dan pemeriksaan tiket yang tak lebih awal, sehingga munculnya kekacauan.
Sementara itu, Liverpool FC telah meminta penyelidikan resmi setelah kekerasan digunakan terhadap para penggemarnya menjelang final UCL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.