BOGOR, KOMPAS.com - Penyerang Persikabo 1973, Dimas Drajad, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat mendapatkan panggilan untuk menjalani pemusatan latihan timnas Indonesia.
Dimas yang berstatus sebagai anggota TNI Angkatan Darat ini memang sangat terobsesi untuk membela Sang Merah Putih melalui sepak bola.
Ini menjadi pemanggilan pertamanya di level senior setelah pernah bergabung dengan timnas Indonesia U16, U19, dan terakhir U23 pada kualifikasi Piala Asia U23 2020 pada Maret 2019 silam.
“Alhamdulillah perasaan sangat senang, semoga saya bisa memberikan apa yang saya punya dan saya akan bekerja keras di latihan,” ujar pemain asal Gresik kepada Kompas.com.
“Tidak menyangka sih saya, kaget juga,” imbuhnya.
Baca juga: Daftar 29 Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan Bangladesh di FIFA Matchday
Dipanggilnya Dimas Drajad menciptakan kembali optimisme berjayanya penyerang lokal di Indonesia.
Sebab, selama ini Indonesia masih belum menemukan sosok penyerang lokal yang bisa diandalkan di lini depan.
Ia pun menerangkan sebenarnya kualitas penyerang lokal tidak kalah, hanya kekurangan jam terbang di kompetisi.
Klub dan pelatih cenderung lebih mengandalkan penyerang asing dibanding penyerang lokal sehingga tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
Baca juga: Jadwal Timnas U19 Indonesia di Turnamen Toulon 2022, Venezuela Lawan Pertama
“Ya mungkin dari kami pemain lokal mungkin kurangnya di jam terbang juga,” ujar mantan pemain PSMS Medan itu.
“Namun, saya kurang sreg (dengan situasi ini), jadi kalau kita diberikan jam bermain ya harus bersaing dengan yang asing,” ujarnya.
Kendati demikian, untuk keluar dari masalah ini tidak hanya soal porsi jam main yang adil, tetapi juga kemauan dari para pemain untuk mengejar ketertinggalan.
Dimas Drajad tidak menutup mata bahwa kualitas penyerang lokal masih kalah bersaing dengan penyerang asing di kompetisi.
Baca juga: Shin Tae-yong Mau Timnas Indonesia Berhias Emas di SEA Games 2023
Di Liga 1 2021-2022, Dimas mencatatkan 31 pertandingan dengan mencetak 11 gol. Menurutnya jumlah tersebut masih sangat kecil untuk bisa bersanding dengan top skor Liga yang didominasi penyerang asing.
“Secara pribadi ya alhamdulillah, tetapi dari segi statistik masih kurang,“ katanya.