Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Milan Juara Liga Italia: Kemenangan Data, Cinta Ibra, dan Intuisi Maldini

Kompas.com - 23/05/2022, 04:40 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

Riak perselisihan tadi justru membuktikan ketajaman intuisi dari Maldini yang bekerja beriringan bersama Boban serta Massara.

Pioli akhirnya dipertahankan dan sejak kompetisi Serie A 2019-2020 dimulai lagi setelah periode lockdown akibat pandemi Covid-19, AC Milan asuhan Pioli tampil trengginas selama sisa musim.

Performa Milan terus melejit hingga akhirnya mampu finis di peringkat dua dan meraih tiket ke Liga Champions pada Serie A 2020-2021, lalu kini jadi juara Liga Italia 2021-2022.

Maldini juga berjasa menciptakan kestabilan di tubuh AC Milan via perekrutan Zlatan Ibrahimovic serta Simon Kjaer pada Januari 2020.

Ketika Ivan Gazidis begitu mantap soal proyek pemain muda Milan, Maldini datang dengan saran soal pentingnya keberadaan seorang veteran.

Kekalahan telak 0-5 dari Atalanta pada 22 Desember 2019 menjadi pelatuk yang melontarkan peluru saran Maldini menuju realisasi.

Kala itu, Milan yang didominasi muka-muka belia seperti kehilangan arah dan butuh seorang figur yang mampu menyerap semua tekanan itu dari pundak mereka.

Kepemimpinan dan Cinta Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic menjadi sosok yang tepat untuk memandu talenta belia AC Milan.

Sorot media segera berpindah ke arahnya, sehingga daun-daun muda Rossoneri bisa bertumbuh tanpa gangguan.

“Sangat penting,” kata Stefano Pioli soal peran Ibrahimovic bagi Milan asuhannya.

“Dia membawa mentalitas, kualitas, dan dia adalah pemain hebat di atas segalanya berkat kecerdasannya. Dia membawa kepribadian yang dibutuhkan oleh tim muda,” ujar Pioli.

“Dia adalah titik referensi dan rekan setim bagus dalam mengikutinya dan menjadi lebih kuat,” ujar sang pelatih Milan menambahkan.

Ibrahimovic bisa sangat menuntut kepada anak-anak muda Milan. Tak jarang Ibra memperlihatkan raut sebal dan mengeluarkan kata-kata kasar ketika rekan setim salah memberikannya umpan.

Baca juga: AC Milan 1 Poin Menuju Scudetto: Inspirasi Kobe Bryant dan Pelukan Cinta Ibrahimovic

Namun, begitulah cara Ibrahimovic memecut pasukan belia Rossoneri. Tak cuma dengan murka, Ibrahimovic memantik gairah pemain muda Milan dengan cinta.

Ibrahimovic begitu mencintai tim Milan sekarang, sampai-sampai dia ogah pensiun kalau belum juara bersama pasukan arahan Pioli saat ini.

Cinta Ibrahimovic terwujud dari pilihannya untuk tetap duduk di bangku cadangan bersama tim kala dirinya terpaksa absen karena cedera dalam beberapa kesempatan musim ini.

Padahal, Ibra bisa saja berdiam nyaman di rumahnya atau di tribune stadion. Perhatian besar Ibrahimovic juga dibuktikan via kado PlayStation 5 yang diberikan kepada sejumlah personel Milan pada Natal 2020.

Ibrahimovic yang kini berusia 40 tahun menjawab kebutuhan AC Milan akan figur pemimpin di ruang ganti. Cedera memang membuat kontribusinya di lapangan kian tergerus, namun pengaruhnya di ruang ganti tetap jalan terus.

“Tak ada makna khusus, selain kepemimpinan yang luar biasa dari pemain asal Swedia,” demikian ulasan Tuttomercatoweb soal aksi Ibrahimovic memeluk setiap pemain Milan usai laga pekan ke-37 silam kontra Atalanta.

Sir Alex Ferguson, pelatih legendaris Man United pernah bilang bahwa lini serang memenangkan pertandingan, tapi pertahanan lah yang memenangkan Anda titel juara.

Khusus buat Milan, ujar-ujar Sir Alex tersebut boleh sedikit dimodifikasi. Analisis data ditambah cinta Ibra dan intuisi Maldini, adalah resep yang memenangkan Rossoneri trofi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com