Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rossi Rahardjo
Dosen

Peneliti Nusakom Pratama Institute, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo Surabaya, Kandidat Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga Surabaya

Indonesia, Kami Haus Prestasimu!

Kompas.com - 20/05/2022, 15:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tentu apa yang dilakukan Sablon dengan dukungan seluruh stake holder sepak bola Belgia tidak langsung berhasil.

Butuh sekitar 10 tahun lebih untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Belgia yang pernah mencapai semifinal Piala Dunia Meksiko 1986.

Tahun 2010-an Belgia mulai memiliki lagi generasi emas tim nasionalnya. Ada Kevin de Bruyne, Thibaut Courtuis, Romelu Lukaku, Eden Hazard, Vincent Kompany dan kawan-kawan.

Semua itu membutuhkan proses yang panjang. Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk melewati kesulitan dan hambatan yang dihadapi.

Bagaimana di Indonesia? Tuntutan agar sepak bola Indonesia berprestasi, minimal di tingkat regional, sangat besar dari seluruh masyarakat.

PSSI juga memiliki seorang Direktur Teknik yang dijabat oleh Indra Sjafrie. Hanya saja, kinerja Indra Sjafrie tidak seperti Michael Sablon di Belgia.

Kita hampir tidak pernah mendengar pemaparan visi-misi PSSI serta pemaparan konsep dan blue print pengembangan sepak bola nasional dari Direktur Teknik.

Yang ada, Direktur Teknik ini lebih banyak jalan-jalan dan melancong ke luar negeri untuk menonton pertandingan-pertandingan tim nasional Indonesia yang berlaga di sana.

Kompetisi sepak bola di Indonesia juga semakin jauh tertinggal dengan liga di negara-negara jiran.

Bahkan sangat jauh jika dibanding dengan J-League yang diawal pemutaran kompetisinya harus belajar ke Indonesia.

Klub-klub Liga 1 pun setali tiga uang. Demi mengejar syahwat juara, posisi-posisi strategis dalam teknikal strategi permainan seperti striker, playmaker, hingga bek tengah, diberikan kepada pemain asing.

Akibatnya, tim nasional Indonesia kesulitan mencari sosok tersebut saat membutuhkan untuk tampil di sebuah turnamen.

Problem utama tim nasional Indonesia terletak pada bahan baku yang tersedia. Berbagai forum diskusi dan seminar sudah sering digelar dan mendapat simpulan bahwa peracik strategi permainan memang berpengaruh, tetapi kualitas dasar pemain menjadi hal terpenting dalam membangun sebuah tim sepak bola.

Satu lagi, jangan lupakan bahwa seperti halnya ilmu pengetahuan, sepak bola juga terus mengalami perkembangan.

Sains dan teknologi menjadi komponen lain dalam merajut kesuksesan sebuah tim sepak bola. Sudahkah kita melakukan itu untuk tim nasional Indonesia?

Mungkin kita perlu Doctor Strange. Seperti di film Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Siapa tahu sepak bola Indonesia bisa berjaya di universe lain?

Meski demikian, ada satu poin penting yang dimiliki oleh tim nasional Indonesia, yakni rasa nasionalisme dan fanatisme pendukung yang tetap berdiri di samping tim saat menderita kekalahan serta tetap memberi support agar segera bangkit di laga selanjutnya.

Inilah kondisi sepak bola Indonesia saat ini. Berdiri di atas kesombongan masa kini dan keperkasaan semu masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Barcelona Vs PSG, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Barcelona Vs PSG, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Internasional
Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Timnas Indonesia
Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com