KOMPAS.com - Duel Liverpool vs Real Madrid akan tersaji di final Liga Champions 2021-2022. Pertautan itu memunculkan lagi memori saat Carlo Ancelotti tiba-tiba jadi fan “garis keras” Liverpool.
Stade de France, stadion kebanggaan masyarakat Perancis yang terletak di Saint-Denis, menjadi arena pertempuran Liverpool vs Real Madrid di final Liga Champions 2021-2022, 28 Mei mendatang.
Pertemuan dengan Liverpool punya makna tersendiri buat pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.
Pelatih yang akrab disapa Carletto itu bahkan pernah mendadak jadi fan “garis keras” Liverpool.
Fakta itu tampak mustahil mengingat riwayat Ancelotti yang pernah dibuat sangat menderita oleh Liverpool pada final Liga Champions 2005 di Istanbul, Turki.
Baca juga: Rekor Liverpool Vs Real Madrid di Final Liga Champions: Los Blancos Pernah Terluka di Paris
Kala itu, Ancelotti yang masih melatih AC Milan kalah menyakitkan dari Liverpool meski sempat unggul telak 3-0! Liverpool bangkit, menyamakan kedudukan menjadi 3-3, dan lantas menang di fase adu penalti.
Namun, justru perih “tragedi Istanbul” itulah yang membuat Ancelotti mendadak menjadi fan garis keras Liverpool. Kok bisa?
Ancelotti tuntas menuturkan pengalamannya menjadi fan “garis keras” Liverpool dalam buku biografinya, “Carlo Ancelotti: The Beautiful Game of an Ordinary Genius”.
Momen itu terjadi dalam perjalanan Ancelotti mengantar AC Milan kembali ke final Liga Champions 2007.
“Saya melatih dua tim secara resmi AC Milan, dan dalam hati saya, Liverpool,” kata Ancelotti dalam buku autobiografi dirinya karya Alessandro Alciato.
Baca juga: 4 Fakta Madrid Vs Man City, Sejarah Ancelotti Iringi Langkah Los Blancos ke Final Liga Champions
“Saya mendukung kami (AC Milan) dan mereka (Liverpool). Saya ingin membawa kedua tim ke laga final, yang akan dimainkan di Yunani,” tutur Ancelotti mengisahkan.
Lata belakang Ancelotti tiba-tiba menjadi pendukung Liverpool jelas. Pria yang akrab disapa Carletto itu mau revans.
Luka kekalahan di final Liga Champions 2005 dari Liverpool masih belum kering.
“Semuanya berjalan sesuai rencana, rencana yang terbangun oleh takdir, bukan saya.”
“Saya bertanya-tanya, mengikuti berita, mengikuti perkembangan mereka (Liverpool). Viva The Reds,” ujar Ancelotti.