KOMPAS.com - Inter Milan pernah sangat lama lekat dengan jargon”pazza Inter (Inter gila)". Jargon itu dilarang oleh Antonio Conte, namun sekarang diterima Simone Inzaghi.
Inter Milan asuhan Simone Inzaghi masih sangat berpeluang untuk menjuarai Liga Italia 2021-2022.
Kemenangan 2-1 atas Udinese pada pekan ke-35 Liga Italia di Stadion Friuli, Minggu (1/5/2022) kemarin menunjukkan hasrat besar Inter Milan untuk mempertahankan gelar juara.
Sebagai informasi, Inter Milan merupakan juara bertahan Serie A, kompetisi kasta teratas Liga Italia.
Pada musim lalu, Inter menyabet scudetto di bawah arahan Antonio Conte. Simone Inzaghi, sang suksesor Conte di kursi pelatih, kini bertugas memastikan trofi juara tak beranjak dari sisi biru Kota Milan.
Baca juga: Hasil Udinese Vs Inter Milan: Il Biscione Menang Tipis, Persaingan Scudetto Kian Panas
Soal penerapan formasi, Conte dan Simone Inzaghi tampak sepaham dengan keduanya gemar menggeber taktik tiga pemain belakang.
Namun, kedua pelatih sejatinya menganut “ideologi” yang sama sekali berbeda. Inter di bawah Conte suka menghukum lawan via situasi transisi dengan melibatkan pertukaran operan cepat.
Inzaghi punya pendekatan berbeda. Inter Milan arahan Inzaghi lebih sabar dalam membangun permainan dari belakang dan nyaman menguasai bola.
Perbedaan lain Conte dan Inzaghi adalah soal sikap mereka terhadap jargon “pazza Inter (Inter gila)".
Baca juga: Inter Milan Tetap Percaya Inzaghi meski Terancam Gagal Pertahankan Scudetto
Selama melatih Inter, Conte melarang anak asuhnya dan fan menyanyikan lagu “Pazza Inter Amala”.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.