Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kiprah Djanur bersama Laskar Padjajaran, Mengangkat Kutukan ‘Pelatih Tengah Jalan‘

Kompas.com - 01/05/2022, 16:20 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persikabo 1973 resmi menunjuk pelatih asal Majalengka, Djadjang Nurdjaman, sebagai pelatih untuk mengarungi Liga 1 2022-23.

Tim berjulukan Laskar Padjajaran tersebut memperkenalkan Djadjang Nurdjaman pada Sabtu (30/4/2022) sore.

Mantan pelatih Persib Bandung ini menyatakan kesiapannya menjawab kepercayaan yang diberikan tim kebanggaan masyarakat Bogor itu kepadanya.

“Alhamdulillah musim ini saya mendapatkan kepercayaan melatih Persikabo. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, bagaimana caranya membawa Persikabo lebih baik lagi musim depan,” ujar pelatih yang biasa disapa Djanur.

Baca juga: Djadjang Nurdjaman Resmi Latih Laskar Padjajaran

“Kerja sama tim merupakan hal yang penting agar kita bisa mencapai apa yang kita targetkan yaitu lebih baik untuk musim depan,” imbuhnya.

Bergabungnya Djadjang Nurdjaman ke Persikabo 1973 cukup menarik. Sebab, ia kembali menukangi klub asal Jawa Barat setelah sekian lama "merantau".

Ia adalah pelatih yang pernah sukses bersama Persib Bandung.

Berlatar belakang sebagai putra daerah Jawa Barat, ia berhasil mengantarkan Persib juara Liga Indonesia pada 2014 dan menyabet gelar juara Piala Presiden 2015.

Namun sejak berpisah dengan Persib pada 2017, ia selalu kesulitan seakan tidak pernah berjodoh dengan klub-klub yang dibela.

Meski sempat membawa prestasi, hubungan kerja samanya dengan tim yang dibela selalu kandas di tengah kompetisi.

Lantaran pola yang sama terulang hampir setiap musim, hal tersebut seakan menjadi kutukan baginya.

Baca juga: Persebaya Vs Barito, Kisah tentang Aji Santoso dan Djadjang Nurdjaman

Dimulai dari PSMS Medan. Setelah angkat kaki dari Persib, Djanur bergabung dengan Ayam Kinantan pada putaran kedua Liga 2 2017.

Tangan dinginnya berhasil mengantarkan PSMS menjadi runner up Liga 2 2017 dan promosi ke Liga 1 2018.

Sayang, kiprah PSMS di Liga 1 2018 bersama Djanur tidak mulus. Setelah 10 kekalahan dan enam kemenangan dari 16 pertandingan, PSMS memutuskan untuk mengakhiri kerja sama.

Setelah putus dari PSMS, ia menyeberang ke Persebaya Surabaya pada putaran kedua Liga 1 2018.

Di Persebaya, pelatih kelahiran 30 Maret 1959 pun sempat menjadi pahlawan yang mengangkat prestasi Persebaya dari posisi ke-13 hingga finis di posisi 5 besar.

Selain itu, di tangan Djanur Persebaya juga menjadi runner up Piala Presiden 2019.

Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman saat babak 8 besar Piala Menpora 2021 melawan Persija Jakarta yang berakhir dengan skor 1-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/04/2021) malam.KOMPAS.com/Suci Rahayu Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman saat babak 8 besar Piala Menpora 2021 melawan Persija Jakarta yang berakhir dengan skor 1-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/04/2021) malam.

Namun saat memasuki Liga 1 2019, masalah yang sama terjadi lagi.

Diawali tiga pertandingan pertama tanpa kemenangan, tim berjuluk Bajul Ijo menunjukkan masalah konsistensi dalam bertanding. Sementara manajemen sudah terlanjur memasang target tinggi.

Situasi semakin tidak menguntungkan setelah Persebaya tersingkir pada babak perempat final Piala Indonesia.

Akhirnya pada pekan ke-13 Persebaya memutuskan mengakhiri kerja sama dengannya karena empat kali kalah, enam seri dan empat kemenangan saja dari 12 pertandingan.

Kemudian Djanur bergabung dengan Barito Putera pada putaran kedua Liga 1 2019. Namun pola yang sama kembali muncul.

Baca juga: Djadjang Nurdjaman Siap Terima Dampak dari Penghentian Kompetisi 2020

Di sisa musim 2019 ia berhasil mengangkat Barito Putera dari ancaman degradasi dan mengakhiri musim di posisi ke-13.

Namun saat memasuki Liga 1 2021-2022, Barito Putera dihadapkan dengan masalah konsistensi.

Tim tidak memetik kemenangan pada empat pekan pertama dilanjutkan dengan tiga kekalahan beruntun dari pekan ke-6 hingga pekan ke-8.

Pada pekan ke-10 sampai ke-12, Barito Putera sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Namun ekspektasi langsung patah pada pekan ke-13 karena tim justru kembali mengalami empat kekalahan beruntun hingga pekan ke-16.

Baca juga: Djadjang Nurdjaman Latih Barito Putera

Barito Putera pun memutuskan mengakhiri kontrak Djanur pada pekan ke-17 dengan catatan 10 kekalahan, tiga hasil seri dan empat kemenangan saja.

Kini Djanur memupuk asa baru. Ia ingin Persikabo 1973 menjadi titik kebangkitan.

Kesamaan latar belakang dan budaya memudahkannya menemukan chemistry dengan klub.

Bukan tidak mungkin ia bakal mengulang kesuksesannya seperti saat bersama Persib pada masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas Indonesia
Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Liga Inggris
Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Liga Champions
Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia Protes ke AFC Usai Wasit Kontroversial

Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia Protes ke AFC Usai Wasit Kontroversial

Timnas Indonesia
STY Nilai Laga Indonesia Vs Qatar seperti Pertunjukan Komedi

STY Nilai Laga Indonesia Vs Qatar seperti Pertunjukan Komedi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Kata Pelatih Qatar Usai Kalahkan Timnas Indonesia

Piala Asia U23 2024, Kata Pelatih Qatar Usai Kalahkan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Dibekuk Qatar, Bangkit Lawan Australia

Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Dibekuk Qatar, Bangkit Lawan Australia

Timnas Indonesia
Jadwal Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2023-2024, Barcelona Vs PSG, Dortmund Vs ATM

Jadwal Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2023-2024, Barcelona Vs PSG, Dortmund Vs ATM

Liga Champions
Biang Kekalahan Timnas U23 Indonesia dari Qatar

Biang Kekalahan Timnas U23 Indonesia dari Qatar

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Man City Pertama, Chelsea 10 Besar Usai Pesta Gol

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Man City Pertama, Chelsea 10 Besar Usai Pesta Gol

Liga Inggris
Hasil Chelsea Vs Everton: Sensasi 4 Gol Palmer, The Blues Pesta

Hasil Chelsea Vs Everton: Sensasi 4 Gol Palmer, The Blues Pesta

Liga Inggris
Klasemen Piala Asia U23 2024: Qatar Puncaki Grup A Usai Bekuk Indonesia

Klasemen Piala Asia U23 2024: Qatar Puncaki Grup A Usai Bekuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com