Di Persebaya, pelatih kelahiran 30 Maret 1959 pun sempat menjadi pahlawan yang mengangkat prestasi Persebaya dari posisi ke-13 hingga finis di posisi 5 besar.
Selain itu, di tangan Djanur Persebaya juga menjadi runner up Piala Presiden 2019.
Namun saat memasuki Liga 1 2019, masalah yang sama terjadi lagi.
Diawali tiga pertandingan pertama tanpa kemenangan, tim berjuluk Bajul Ijo menunjukkan masalah konsistensi dalam bertanding. Sementara manajemen sudah terlanjur memasang target tinggi.
Situasi semakin tidak menguntungkan setelah Persebaya tersingkir pada babak perempat final Piala Indonesia.
Akhirnya pada pekan ke-13 Persebaya memutuskan mengakhiri kerja sama dengannya karena empat kali kalah, enam seri dan empat kemenangan saja dari 12 pertandingan.
Kemudian Djanur bergabung dengan Barito Putera pada putaran kedua Liga 1 2019. Namun pola yang sama kembali muncul.
Baca juga: Djadjang Nurdjaman Siap Terima Dampak dari Penghentian Kompetisi 2020
Di sisa musim 2019 ia berhasil mengangkat Barito Putera dari ancaman degradasi dan mengakhiri musim di posisi ke-13.
Namun saat memasuki Liga 1 2021-2022, Barito Putera dihadapkan dengan masalah konsistensi.
Tim tidak memetik kemenangan pada empat pekan pertama dilanjutkan dengan tiga kekalahan beruntun dari pekan ke-6 hingga pekan ke-8.
Pada pekan ke-10 sampai ke-12, Barito Putera sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Namun ekspektasi langsung patah pada pekan ke-13 karena tim justru kembali mengalami empat kekalahan beruntun hingga pekan ke-16.
Baca juga: Djadjang Nurdjaman Latih Barito Putera
Barito Putera pun memutuskan mengakhiri kontrak Djanur pada pekan ke-17 dengan catatan 10 kekalahan, tiga hasil seri dan empat kemenangan saja.
Kini Djanur memupuk asa baru. Ia ingin Persikabo 1973 menjadi titik kebangkitan.
Kesamaan latar belakang dan budaya memudahkannya menemukan chemistry dengan klub.
Bukan tidak mungkin ia bakal mengulang kesuksesannya seperti saat bersama Persib pada masa lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.