"Tentunya, tidak pernah ada ide investasi (kehilangan uang). Saya ingin menjadi bagian dari sesuatu, mengelola tim bergerak maju, mengurangi kerugian Chelsea, dan mengubahnya menjadi organisasi profit," ucap Hamilton.
"Saya tahu kami harus melakukan banyak pekerjaan untuk mewujudkan itu secara perlahan. Tidak ada bagian dari konsorsium ini yang memiliki pola pikir untuk kalah," ujar Hamilton.
"Saya menilai Chelsea sudah memiliki pola pikir pemenang. Namun, kami bisa melakukan yang lebih baik untuk bergerak maju," tutur Hamilton menambahkan.
Baca juga: Lewis Hamilton Siap Beli Chelsea, Verstappen Tak Mau Jadi Pengkhianat
Keputusan Hamilton masuk konsorsium Sir Martin Broughton untuk membeli Chelsea kini ramai dibicarakan banyak pihak.
Hamilton menjadi sorotan karena dikenal sebagai salah satu fans Arsenal sejak kecil.
Fakta itu membuat Hamilton mendapat sindiran dari rivalnya di F1, Max Verstappen (Red Bull Racing).
"Saya pikir dia (Hamilton) adalah fans Arsenal. Saya adalah fans PSV Eindhoven, jadi saya tidak akan pernah membeli Ajax Amsterdam," kata Verstappen dikutip dari Goal.
"Ketika Anda seorang penggemar Arsenal dan memilih Chelsea, itu adalah hal yang menarik. Namun, semua orang bebas melakukan apa yang mereka suka dengan uangnya," tutur Verstappen menambahkan.
Terkait kontroversi soal fans Arsenal, Hamilton menilai dirinya hanyalah seorang penggemar sepak bola fanatik.
Hamilton mengakui dirinya adalah fans Arsenal sewaktu kecil. Namun, Hamilton juga sangat sering menonton pertandingan Chelsea.
Baca juga: Saka soal Insiden Penalti Chelsea Vs Arsenal: Azpilicueta Pasti Marah, tetapi...
Hamilton menegaskan bahwa keputusannya masuk ke konsorsium Sir Martin adalah bentuk dari perwujudan mimpi kecilnya, yakni masuk dalam bagian dari sebuah klub sepak bola.
"Saya adalah penggemar sepak bola sejak kecil. Saya pernah menjadi bagian dari tim sepak bola dan bermain banyak pertandingan ketika kecil," kata Hamilton.
"Saya mendukung banyak tim sewaktu kecil. Kakak perempuan saya kemudian meninju saya dan mengharuskan saya mendukung Arsenal. Sejak saat itulah saya menjadi pendukung Arsenal," tutur Hamilton.
"Namun, paman saya, Terry, adalah penggemar berat Chelsea. Saya telah menonton begitu banyak pertandingan Arsenal dan Chelsea bersamanya," ujar Hamilton.
"Saya pernah mencoba untuk serius menekuni dunia sepak bola. Namun, saya berakhir menjadi pebalap. Saya hanya bisa bermimpi menjadi bagian dari sebuah tim sepak bola. Itu adalah mimpi utama saya," tutur Hamilton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.