2 yang Hengkang dari Rencana Beli Chelsea

LONDON, KOMPAS.com - Drama siapa sebenarnya yang memenangi pembelian klub Chelsea masih belum usai.

Informasi terkini menunjukkan bahwa pebalap F1 Lewis Hamilon dan petenis putri Serena Williams ikut kepincut membeli klub berjulukan The Blues tersebut.

Hamilton dan Williams masuk dalam gerbong konsorsium sosok Sir Martin Broughton, mantan bos di maskapai penerbangan Inggris, British Airways.

Lewis Hamilton sudah tujuh kali menjadi pemuncak F1.

Sekondan bisnis Lewis Hamilton untuk pembelian Chelsea, Serena Williams adalah juara 23 kali Grand Slam.

Lantas, informasi dari Sky News menunjukkan bahwa Lewis Hamilton dan Serena Williams sudah setuju menggelontorkan dana investasi dari kocek masing-masing di konsorsium sebesar 13,1 juta dollar AS atau setara dengan Rp 188,64 miliar.

"Kami mengkonfirmasikan bahwa Lewis Hamilton bergabung dalam penawaran oleh Sir Martin Broughton," kata juru bicara Lewis Hamilton, pada Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Beli Chelsea, Lewis Hamilton dan Serena Williams Ikut Konsorsium Ini

Hengkang

ETHAN MILLER Pelatih kepala dan pelatih pengembangan Boston Celtics bersama Tim Nasional Bola Basket AS 2021, Ime Udoka, menghadiri latihan Bola Basket AS di Mendenhall Center di UNLV saat tim bersiap-siap untuk Olimpiade Tokyo pada 7 Juli 2021 di Las Vegas, Nevada.

Sementara itu, informasi dari media PA pada Kamis (21/4/2022), menunjukkan bahwa saat ini, tersisa tiga calon pembeli klub anggota Premier League tersebut.

Konsorsium Sir Martin Broughton adalah satu dari tiga calon pembeli Chelsea.

Di sisi lain, co-owner klub Los Angeles Dodgers Todd Boehly dan co-owner Boston Celtics Steve Pagliuca adalah dua calon pembeli yang akhirnya memutuskan hengkang dari perburuan mendapatkan Chelsea.

Los Angeles Dodgers adalah tim bisbol profesional asal AS.

Lalu, Boston Celtics adalah klub bola basket profesional NBA asal AS.

Pada bagian selanjutnya, Sir Martin Broughton menyatakan sikapnya mengenai langkah bisnisnya membeli Chelsea.

"Saya yakin penawaran saya akan segera bisa menyuntikkan dana besar tunai kepada Chelsea," ujarnya.

Selanjutnya, duet konglomerat asal AS Josh Harris dan David Blitzer akan menjadi pengontrol penguasaan saham Sir Martin Broughton.

Menurut rencana, duet Josh Harris dan David Blitzer akan melepas saham minoritas keduanya di klub Crystal Palace.

"Rencana itu akan terealisasi sebelum kesepakatan pembelian saham Chelsea oleh konsorsium Sir Martin Broughton," kata pernyataan sumber keduanya.

Kendati demikian, Ketua Crystal Palace Steve Parish sudah meyatakan dalam kondisi aman berkenaan dengan pergantian investasi di klub berjulukan The Eagle tersebut.

Crystal Palace, anggota Premier League, bermarkas di Stadion Selhurst Park.

Informasi termutakhir juga menyebutkan bahwa taipan asal Kanada, Keluarga Rogers dan konglomerat asal Taiwan, Keluarga Tsai ikut juga dalam konsorsium Sir Martin Broughton.

Keluarga Tsai adalah pemilik dari tim bisbol Taipei Fubon Braves dan Fubon Guardians.

Kedua klub ini bermain di Liga Bisbol Taiwan.

Rombongan anggota tim Sir Martin Broughton juga berisikan Lord Sebastian Coe, Presiden Atletik Dunia (WA).

Downing Street

AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyalakan lampu pohon Natal Downing Street di London, Rabu, 1 Desember 2021.

Sebelumnya, pemilik lama Chelsea, Roman Abramovich terkena sanksi pemerintah Inggris pada 10 Maret 2022, berkenaan dengan invasi militer Rusia ke Ukraina.

Pihak Inggris mengaku menemukan bukti kedekatan hubungan antara Roman Abramovich dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Orang kaya keturunan Rusia-Israel itu mengumumkan menjual Chelsea pada 2 Maret 2022.

Pemerintah Inggris menyebut bahwa Chelsea mendapat jamminan untuk tetap beroperasi berkenaan dengan sanksi itu.

"Pemerintah Inggris menerapkan aturan ketat untuk Chelsea," kata pernyataan pihak Kantor Perdana Menteri Inggris, Downing Street.

Pada proses penjualan itu, ada aturan dari pemerintah Inggris bahwa Roman Abramovich tidak mendapatkan keuntungan.

Yang ada, Roman Abramovich hanya bisa menghapus utang Chelsea.

Besaran utang Chelsea adalah 1,95 juta dollar AS atau sekitar Rp 28,08 miliar.

Berikutnya, bank perdagangan asal New York, AS, Raine Group, mendapatkan tugas dari pemerintah Inggris untuk menyeleksi para calon pembeli Chelsea.