KOMPAS.com - Philipp Lahm mengutarakan perkembangan peran seorang fullback di dunia sepak bola modern. Menurutnya, peran bek pinggir mempunyai lebih banyak ruang untuk berevolusi dewasa ini.
Bekerja sama dengan Bundesliga, Kompas.com berkesempatan untuk mengirim pertanyaan secara eksklusif kepada pemenang Piala Dunia 2014, Philipp Lahm.
Semasa bermain, Lahm terkenal sebagai pemain serba bisa yang bisa merumput sebagai bek kanan dan bek kiri tetapi juga di posisi melebar lapangan tengah.
Kecerdasannya mendukung serangan dan membantu pertahanan membuat pemain setinggi 170 cm ini menjadi salah satu pemain paling impresif di eranya
Berkat kemampuan operan dan visi permainannya, Lahm bahkan kerap diturunkan sebagai pivot di tengah lapangan dalam formasi 3-4-3 Pep Guardiola.
Baca juga: Man City Siap Bayar Gaji Rp 9,3 Miliar Per Pekan untuk Erling Haaland
Pria yang kini berusia 38 tahun tersebut tentu orang tepat untuk berbicara mengenai peran para fullback di dunia sepak bola kini.
Pemain-pemain seperti Joao Cancelo, Trent Alexander-Arnold, Andrew Robertson, dll kini ibarat sudah berperan sebagai playmaker dengan assist-assist mereka.
Kompas.com pun bertanya mengenai evolusi para bek pinggir tersebut di mata Lahm dan apa yang akan menjadi evolusi berikutnya?
"Ya, saya tidak tahu apakah akan ada fase perkembangan yang jelas," tulis Lahm kepada Kompas.com medio pekan ini.
"Ini semua tergantung seperti apa tim akan bermain."
"Jadi, saya pikir sekarang ini mungkin para bek tengah, kiper, dan bisa jadi penyerang sentral terpaku di posisinya."
"Selain mereka, semua posisi lain sekarang adalah kurang lebih seorang gelandang."
Baca juga: 5 Fakta Menarik Man City Vs Liverpool, Trent Alexander-Arnold Buat Catatan Gemilang
"Terutama, para fullback kiri dan kanan yang bisa bermain di lapangan tengah, contohnya Trent Alexander-Arnold sebagai seorang pemain yang sangat dinamis."
Akan tetapi, Lahm juga mengemukakan bahwa peran hibrida seorang fullbeck menjadi pemain lapangan tengah bukan hal baru.
Ia mengemukakan setidaknya seorang pemain lawans yang juga pernah menjalankan peran bek/gelandang.
"Secara historis, pemain-pemain itu sudah ada sebenarnya dan selalu bergantung ke cara Anda bermain," tulisnya melanjutkan.
"Sebagai contoh, dulu di Bayern Muenchen ada Paul Bretner. Ia adalah bek sisi luar tetapi juga punya semua atribut untuk menjadi gelandang."
Lahm pun mengungkapkan bahwa di usia muda, menguasai hal-hal sederhana dan memahami posisi di lapangan akan sangat membantu karier seorang pemain di masa depan.
"Hal sangat penting pada perkembangan usia muda saya adalah para pelatih bekerja bersama pemain untuk mengedepankan setiap individu dan mengembangkan mereka," tuturnya.
"Saya tahu persis kalau saya tak menjalani karier saya dengan melakukan banyak tipuan di lapangan sepak bola, tetapi dengan hal-hal sederhana seperti mempunyai kontrol bola dan operan bagus dengan kedua kaki."
"Permainan posisi saya, di mana saya bisa bergerak dan bagaimana membantu rekan-rekan saya itu juga selalu sangat membantu."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.