Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayang-bayang Kesulitan Erik ten Hag bersama Manchester United

Kompas.com - 21/04/2022, 21:40 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesuksesan Erik ten Hag bersama Ajax Amsterdam dinilai bukan menjadi jaminan yang akan membawa Manchester United mencapai gerbang keberhasilan dengan mudah.

Erik ten Hag diprediksi akan dibayangi kesulitan saat berusaha membawa Man United kembali berjaya di Liga Inggris, seperti halnya yang ia lakukan bersama Ajax Amsterdam di Belanda.

Bayang-bayang kesulitan itu terwujud lewat pernyataan mantan bek Man United, Jaap Stam, yang berbicara terkait penunjukan Erik ten Hag sebagai pelatih Man United pada Kamis (21/4/2022) sore WIB.

Dalam pernyataannya, Jaap Stam menjelaskan perbedaan besar antara posisi Ajax Amsterdam di Belanda dan Man United di Inggris.

Baca juga: Erik ten Hag Resmi ke Man United, Jadi Pelatih Belanda Ke-2 di Old Trafford

Di mata Jaap Stam, Ajax Amsterdam merupakan tim papan atas Liga Belanda yang tidak memiliki begitu banyak pesaing dengan kualitas tinggi.

Hal ini berbeda dengan posisi Man United yang tengah berjuang kembali menuju kejayaan dan harus melawan banyak tim dengan kualitas tinggi di Liga Inggris.

Menurut Jaap Stam, setiap klub peserta Liga Inggris perlu merekrut pemain yang bisa mendukung filosofi permainan pelatih jika ingin bersaing di jalur juara.

Jaap Stam menilai, pertimbangan spesifik dalam perekrutan pemain di Liga Inggris itu tak terlalu diperlukan di Belanda.

Baca juga: Kata-kata Erik ten Hag Usai Resmi Ditunjuk Jadi Pelatih Man United

Perbedaan itulah yang akan menjadi salah satu tantangan bagi Erik ten Hag ketika dirinya sudah memulai petualangan di Liga Inggris bersama Man United.

"Ada perbedaan besar antara Liga Belanda dan Premier League. Ajax adalah tim papan atas di Belanda dan bisa menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan pemain dengan kemampuan tertentu," kata Jaap Stam, dikutip dari The Guardian.

"Untuk melakukan hal yang sama di Premier League, Anda perlu mengeluarkan uang dan memboyong pemain yang sesuai dengan filosofi," imbuhnya.

"Kualitas tim yang akan melawan Anda jauh lebih tinggi, dan akan sulit untuk menjadi dominan di Liga Inggris seperti halnya Ajax di Belanda," ujar Jaap Stam.

Baca juga: Erik ten Hag dan Jejak Pelatih Asal Belanda di Liga Inggris

Selain perbedaan antara Liga Belanda dan Inggris, Erik ten Hag dinilai akan kesulitan dengan tuntutan tinggi di klub sebesar Man United.

Erik ten Hag harus berlomba dengan waktu untuk memenuhi tuntutan prestasi.

"Anda akan membutuhkan waktu. Apakah Anda mendapatkan waktu tersebut? Itu selalu menjadi masalah bagi pelatih," ucap Jaap Stam.

"Orang-orang di dalam klub akan mengatakan bahwa mereka mendukung Anda karena ini adalah proyek baru, tetapi sebagai pelatih, Anda harus bersaing untuk mendapatkan trofi," tutur Jaap Stam menjelaskan.

Baca juga: Erik Ten Hag Diresmikan Man United, Ini Pesan Edwin van der Sar

Erik ten Hag secara resmi ditunjuk menjadi pelatih baru Man United pada Kamis (21/4/2022) sore WIB.

Dalam pengumuman di laman resmi Man United tertulis bahwa Erik ten Hag akan duduk di kursi kepelatihan Setan Merah dengan kontrak berdurasi tiga tahun dan opsi perpanjangan satu tahun lagi.

Namun, Erik ten Hag baru akan memulai tugas sebagai pelatih kepala Man United pada musim panas mendatang alias setelah kompetisi musim 2021-2022 rampung.

Erik ten Hag kini akan lebih dulu fokus menyelesaikan tanggung jawab di Ajax Amsterdam. Dia masih harus mendampingi Ajax dalam lima laga terakhir di Liga Belanda musim 2021-2022.

Sementara itu, Man United masih akan ditukangi oleh Ralf Rangnick selaku pelatih interim hingga akhir musim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com