KOMPAS.com - Pelatih Bayern Muenchen, Julian Nagelsmann, mendapat ancaman pembunuhan setelah timnya tersingkir dari Liga Champions 2021-2022.
Bayern Muenchen yang dikenal sebagai klub raksasa Bundesliga secara mengejutkan tersingkir dari Liga Champions 2021-2022 setelah takluk dari wakil Spanyol, Villarreal, di babak perempat final.
Secara pengalaman, Bayern Muenchen lebih unggul karena selalu tampil di babak perempat final Liga Champions dalam tiga musim beruntun, termasuk ketika menjadi juara pada edisi 2019-2020.
Sementara itu, Villarreal baru kali pertama tampil di perempat final Liga Champions sejak musim 2008-2009.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Real Madrid ke Semifinal, Bayern Muenchen Gugur!
Riwayat tersebut membuat Bayern Muenchen menjadi tim yang difavoritkan untuk memetik kemenangan dan lolos ke semifinal.
Namun, Bayern Muenchen yang lebih difavoritkan justru takluk dengan agregat 1-2 dari Villarreal.
Bayern Muenchen pun tersingkir di perempat final Liga Champions untuk kali kedua dalam dua musim terakhir.
Julian Nagelsmann yang kini memegang tanggung jawab di kursi kepelatihan Bayern Muenchen tak lepas dari sasaran kritik setelah Bayern Muenchen mendapat hasil mengecewakan tersebut.
Pelatih berusia 34 tahun itu mengaku telah terbiasa dengan kritik selama berkarier sebagai pelatih.
Baca juga: Tersingkir di Liga Champions, Bayern Sulit Terima Kekalahan dari Villarreal
Namun, kali ini Julian Nagelsmann merasa gusar karena kritik dan perlakuan yang ia terima telah melewati batas.
Dia mengaku mendapat ratusan ancaman kematian di Instagram setelah Bayern Muenchen tersingkir dari Liga Champions 2021-2022.
Bahkan, Julian Nagelsmann mengungkapkan bahwa ibunya turut menjadi sasaran ancaman pembunuhan selepas kegagalan Bayern Muenchen.
"Saya tahu, saya akan selalu mendapat kritik dari semua sisi. Itu normal dan saya bisa menghadapinya, tetapi dengan 450 ancaman kematian di Instagram, itu tidak mudah," kata Julian Nagelsmann, dikutip dari TalkSport.
"Jika orang ingin membunuh saya, itu satu hal, tetapi mereka juga menyerang ibu saya yang bahkan tidak peduli dengan sepak bola," ujar Julian Nagelsmann.
Baca juga: Singkirkan Bayern Muenchen Jadi Bukti Villarreal Bungkam Kesombongan Nagelsmann
Setelah mengungkapkan adanya ancaman tersebut, Julian Nagelsmann ditanya soal kemungkinan menempuh jalur hukum.
Julian Nagelsmann tidak memberikan jawaban pasti. Namun, dia merasa perlakuan tersebut akan selalu ada, bahkan ketika timnya menang.
"Saya tidak akan pernah selesai dengan itu. Saya mendapatkannya setiap setelah pertandingan, terlepas dari apakah kita menang atau kalah," ucap Julian Nagelsmann.
"Ada lebih banyak ancaman kematian saat kami bermain dengan tiga bek daripada saat kami bermain dengan empat bek, dan jelas lebih banyak lagi saat kami kalah," tutur Julian Nagelsmann menjelaskan.
Baca juga: Melepas Robert Lewandowski adalah Hal Gila Buat Bayern Muenchen
Saat ini, Bayern Muenchen tengah berupaya mengamankan satu peluang raihan gelar yang tersisa pada musim 2021-2022, yakni Bundesliga.
Selain Liga Champions, anak-anak asuh Julian Nagelsmann juga telah kehilangan peluang untuk merengkuh gelar DFB Pokal.
Ketika tampil di DFB Pokal, Bayern Muenchen tersingkir pada putaran kedua setelah takluk 0-5 dari Borussia Moenchengladbach.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.