SURABAYA, KOMPAS.com - Meskipun gagal menjadi juara Liga 1 2021-2022, pelatih Persebaya, Aji Santoso, bisa pulang ke Kota Surabaya dengan penuh rasa bangga.
Sebab, Persebaya Surabaya asuhannya berhasil meraih banyak pencapaian, baik secara tim maupun individu, yang tentu bisa dibanggakan oleh Bonek.
Pencapaian pertama adalah bisa mengakhiri kompetisi sesuai target, yakni finis di posisi lima besar Liga 1.
Prestasi tersebut terbilang bagus jika menilik riwayat Persebaya Surabaya yang sempat kekurangan tenaga lantaran jangkitan Covid-19, cedera, maupun agenda timnas.
Bahkan, Aji Santoso sampai harus memaksakan beberapa pemain muda promosi dan siap lebih dini.
Baca juga: Kronologi Kepergian Taisei Marukawa dari Persebaya ke PSIS
Aji Santoso makin bangga karena dengan kondisi yang serba terbatas tim berjuluk Bajul Ijo bisa bersaing dengan para kandidat juara.
Persebaya Surabaya juga menjadi tim yang mampu memutus rekor tanpa kalah Arema FC. Selain itu, Marselino Ferdinan dkk juga merupakan satu-satunya tim yang mampu menekuk juara Liga 1 musim ini, Bali United, dalam dua pertemuan.
“Dalam perjalan Persebaya ada beberapa rekor, kami berhasil mengalahkan Arema FC yang 23 pertandingan tak terkalahkan,” kata Aji Santoso, pelatih berlisensi AFCPro.
“Rekor berikutnya kami bisa memutus rantai Bali United yang sangat perkasa di putaran kedua, 15 pertandingan tanpa kekalahan akhirnya putus juga di Persebaya. Ini menurut saya prestasi yang luar biasa,” katanya menambahkan.
Hal membanggakan lain untuk Persebaya Surabaya adalah deretan prestasi individu untuk personel tim, mulai dari pemain terbaik, pemain muda terbaik, sampai pelatih terbaik Liga 1 2021-2022.
Baca juga: Alasan Taisei Marukawa Terima Pinangan PSIS dan Tinggalkan Persebaya
Padahal gelar-gelar individu lumrahnya banyak diberikan kepada anggota tim juara.
Pencapaian ini menunjukkan tentang potensi besar Persebaya Surabaya asuhan Aji Santoso yang dinobatkan sebagai pelatih terbaik Liga 1 2021-2022.
“Secara individu Taisei Marukawa dinobatkan pemain terbaik, Marselino Ferdinan sebagai pemain muda terbaik, lalu ada pula pemain kita yang masuk menjadi Best Eleven (Samsul Arif), dan alhamdulillah saya sendiri dinobatkan sebagai pelatih terbaik musim ini,” tutur pelatih berusia 51 tahun itu.
“Yang paling penting adalah style of play. Gameplay Persebaya ini membuat orang terkagum-kagum,“ tutur Aji mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.