Musim Depan, Premier League Akan Pakai Peraturan 5 Pergantian Pemain

KOMPAS.com - Premier League dikabarkan bakal segera mengumumkan lima pergantian pemain untuk musim depan.

Hal ini pertama dilaporkan oleh media terkemuka asal Inggris, The Times, yang melaporkan bahwa kepastian itu akan datang saat para tim melakukan voting pada Kamis (31/3/2022).

Peraturan ini sempat dibicarakan pada pramusim tetapi ditolak mayoritas tim Premier League karena dianggap memberikan keuntungan kepada tim-tim papan atas yang punya kedalaman skuad lebih mumpuni.

Alhasil, Inggris menjadi satu-satunya negara di lima besar liga Eropa yang hanya menggunakan tiga pergantian pemain per laga.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris: Tottenham Gusur Man United Keluar 5 Besar

Namun, musim Liga Inggris 2021-2022 diwarnai oleh lebih banyak penundaan laga ketimbang musim sebelumnya yang mengakibatkan penumpukan pertandingan lebih berat.

Kini, tim-tim Premier League akhirnya diklaim bakal menerapkan peraturan soal lima pergantian pemain  seperti liga-liga Eropa lain.

Proposal itu juga menetapkan bahwa setiap klub berhak menunjuk sembilan pemain pengganti, seperti yang telah ada sekarang.

Perubahan peraturan ini disinyalir karena IFAB (badan yang membuat peraturan sepak bola) akan membuat lima pergantian pemain sebagai hal yang permanen di dunia sepak bola.

Baca juga: Wayne Rooney Akui Ingin Latih Man United, tetapi...

Kebijakan ini mendapat dukungan salah satunya dari asosiasi pesepak bola Inggris (PFA) yang mengklaim bahwa tim-tim Inggris menjadi lebih lemah di kompetisi antarklub Eropa karena para pemain mereka lebih cepat letih sebagai imbas hanya bisa melakukan tiga pergantian pemain di kompetisi domestik. 

"Ini adalah situasi yang seharusnya tak perlu diperdebatkan karena merupakan isu soal kesejahteraan pemain," tutur Maheta Molango, CEO PFA, beberapa waktu lalu.

"Kita akan berada di posisi lebih buruk dalam sebuah pasar global yang mengimplementasikan lima pergantian pemain sementara kita hanya tiga."

"Hal itu akan berarti tim-tim Inggris bakal berada dalam posisi lebih buruk dalam sebuah laga besar."