Fokus Tuntaskan Musim, Eduardo Almeida Ogah Bicara Masa Depan di Arema FC

KOMPAS.com - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, ogah bicara mengenai masa depannya bersama Arema FC di penghujung Liga 1 2021-2022.

Dia menegaskan masalah kontrak bisa menyusul setelah pertandingan terakhir pekan ke-34 melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Rabu (30/3/2022) malam.

“Saya tidak akan bicara mengenai kontrak,” tegas pelatih asal Portugal tersebut.

“Saya masih memiliki pertandingan yang harus dituntaskan dan saya pikir tidak bijaksana bicara mengenai kontrak,” imbuhnya.

Masa depan tim berjuluk Singo Edan memang sedang hangat dibicarakan. Beberapa pilar penting dikabarkan akan berpindah kostum pada akhir musim ini.

Baca juga: Respon Permohonan LIB soal Venue Bali United Vs Persik, Arema FC Berikan Restu Bersyarat

Salah satu yang paling panas dibicarakan adalah sang juru gedor, Carlos Fortes. Penyerang yang sudah mengemas 19 gol dan 3 assist tersebut dikabarkan sedang digoda oleh klub Liga 1 lainnya.

Eduardo Almeida pun tidak lepas dari rumor menyusul pernyataan Presiden Gilang Widya Pramana mengenai evaluasi besar-besaran terhadap tim seusai kegagalan menjadi juara Liga 1 2021-2022.

Sebagai pemegang kendali tim, dia menjadi orang pertama yang akan dievaluasi oleh manajemen.

Secara statistik, kepemimpinannya cukup mengesankan. Eduardo mampu membawa Arema bersaing di papan atas meski dari segi kedalaman tim masih kalah dari Bhayangkara FC, Persib Bandung dan Bali United.

Baca juga: Curi Start Proyek Revolusi, Presiden Arema FC Temui Agen Spesialis Pemain Timnas

Eduardo mempersembahkan 17 kemenangan, 11 seri, dan 5 kekalahan dari 33 pertandingan yang dijalani.

Bertengger di posisi kelima, tim berlogo kepala singa mengepal itu mengemas 62 poin dan membukukan 43 gol dan kebobolan 25 kebobolan.

Namun, Eduardo Almeida juga tidak lepas dari kritik.  Arema FC dianggap tampil monoton dengan banyak bermain bertahan.

Hanya, Eduardo tidak mau ambil pusing dengan masalah tersebut. Dia selalu memegang teguh prinsip memberikan penampilan maksimal di lapangan dan membiarkan hasil akhir yang akan berbicara.

“Target kami pertandingan melawan PSM tetap sama, kami ingin bermain bagus dan mengoleksi 3 poin,” pungkas pelatih berusia 43 tahun tersebut.