MALANG, KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Arema FC setelah tim ditahan imbang Borneo FC 2-2 pada pekan ke-32 Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar Minggu (20/2/2022).
Manajer Ad Interim Arema FC, M. Ali Rifki, memutuskan mundur. Dia memilih mundur karena merasa ikut bertanggung jawab atas kegagalan Arema FC menjadi juara Liga 1 2021-2022.
Pengumuman pengunduran diri dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, @alirifki_87.
Dalam pernyataan pengunduran diri itu, M. Ali Rifki mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai bentuk rasa cinta kepada Arema FC.
“Karena kecintaan saya terhadap Arema FC, setelah saya dampingi dan menelan kekalahan di pertandingan lawan Bali United, yang mana sebelum pertandingan saya begitu semangatnya berharap pertandingan dimenangkan Arema FC agar masih berpeluang untuk juara, tapi hasil berkata lain. Dari situ hati saya hancur,” tulis M Ali Rifki, Senin (21/3/2022) pagi.
Baca juga: Hasil Arema FC Vs Borneo FC 2-2, Singo Edan Gagal Gusur Persebaya
"Dan memutuskan untuk saya secara pribadi mundur dari management Arema FC, karena saya sebagai orang yang bertanggung jawab atas ketidakberhasilan Arema FC menjadi juara Liga."
Tak lupa M Ali Rifki mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Arema FC kepadanya. Dia juga meminta maaf, khususnya kepada Aremania, karena gagal memenuhi ekspektasi manajemen tim.
Sebelum menjadi menjabat Manajer Ad Interim Arema FC, dia merupakan rekan bisnis sekaligus orang kepercayaan dari Juragan99, Gilang Widya Pramana, yang sekarang mengisi kursi Presiden Arema FC.
M Ali Rifki resmi didapuk pada Oktober 2021 lalu untuk membantu tugas General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, yang sakit pada awal musim.
Keberadaan pria asal Pasuruan tersebut menciptakan citra baru untuk Arema FC. Selama lima bulan masa jabatannya dia menekankan nilai-nilai profesionalisme dalam tim.
Baca juga: Jadi Kambing Hitam Kekalahan, Pelatih Arema FC Pasang Badan Bela Dendi dan Fabiano
Dia pun menginisiasi kebiasaan baru Arema FC, seperti menjaga sikap profesional selama kegiatan klub, bersih-bersih ruangan ganti setelah pertandingan usai, sampai kebiasaan mendahului saat bersalaman di dalam lapangan.
Tidak hanya itu, M. Ali Rifki juga menciptakan mantra multifungsi yang menjadi pegangan tim dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan. Mantra tersebut adalah TSN, Tenang, Smart, dan Ngeyel.
Mantra tersebut digunakan untuk memompa semangat pemain di dalam lapangan, melecut pemain ketika dalam kondisi tertinggal, serta menjadi pengingat untuk menjaga fokus saat tim dalam kondisi unggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.