“Apa yang terjadi di lapangan bukan sebuah kesengajaan. Dendi berada di sana karena ingin memotong laju bola, sayang bola tersebut bergulir ke arah yang tidak seharusnya,” ujar pelatih asal Portugal.
“Saya tidak akan bicara mengenai penalti karena hal tersebut sangat lumrah dalam sepak bola. Begitu pula insiden Dendi, dia kebetulan ada di sana dan semua terjadi begitu saja,“ imbuhnya.
Sementara mengenai peluang juara Liga 1 2021-2022 yang tertutup, Eduardo Almeida juga menyayangkan.
Namun dia merasa tidak perlu diratapi berlebihan. Sebab dia melihat pemain sudah tampil sebaik mungkin dan sepenuh hati, tetapi hasil tidak mengikuti.
“Saya tetap memberikan apresiasi kepada mereka karena sudah menunjukkan permainan yang bagus, jadi saya cukup puas dengan penampilan mereka,” pungkas mantan pelatih Semen Padang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.