"Tadi, dari awal sampai akhir Alhamdulillah berjalan lancar. Mudah-mudahan ini akan membuat kinerja wasit lebih baik daripada kemarin yang banyak polemik," ucap Mochamad Iriawan.
"Semoga nanti tidak ada lagi permasalah yang berkaitan dengan perwasitan," imbuhnya.
Baca juga: Kontroversi Wasit Ubah Pendapat Pemain Asing Persebaya soal Sepak Bola Indonesia
Penerapan AAR menjadi langkah awal sebelum PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) menerapkan teknologi yang sudah sangat dikenal di liga-liga kenamaan Eropa, yakni Video Assistant Referee (VAR).
Mochamad Iriawan mengungkapkan bahwa PSSI sudah memiliki rencana untuk menerapkan VAR di beberapa stadion.
Namun, Mochamad Iriawan belum memberikan kepastian waktu terkait penerapann VAR tersebut.
"Terkait dengan VAR, tidak semua stadion dilengkapi dengan VAR. Nanti kita tunggu, sekali lagi, biayanya mahal. Mungkin nanti ada VAR di beberapa stadion," ujar Mochamad Iriawan.
"VAR memang dalam pemikiran kami, tapi mohon bersabar menunggu, tidak mudah. Itu sudah masuk rencana kami, untuk mengarah ke sana, ada AAR ini," tutur Mochamad Iriawan menjelaskan.
Baca juga: Mengingat Janji PSSI Setelah Kontroversi Wasit Liga 1 Terus Bertambah
Sebelum mulai memberlakukan VAR, PSSI dan PT LIB kini masih berfokus pada perluasan penerapan AAR.
Sebelum resmi diterapkan, AAR memakan biaya besar untuk pelatihan wasit dan pembelian alat.
Mochamad Iriawan pun mengungkapkan bahwa alat untuk penerapan AAR tidak datang dalam waktu cepat. PSSI bersama PT LIB mengaku butuh waktu lama untuk mendapatkan alat yang dimaksud.
"Ternyata tidak semudah apa yang kami rencanakan. Harus ada pelatihan khusus dari FIFA, AFC, dan peralatannya juga cukup lama kami dapatkan," ujar Mochamad Iriawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.