KOMPAS.com - Penyelenggaraan seri 4 dan 5 Liga 1 2021-2022 di Bali menghadirkan banyak keunikan yang tidak dimiliki daerah-daerah lain. Salah satunya adalah kehadiran Pecalang, atau sosok keamanan adat Bali di setiap venue pertandingan.
Kehadiran Pecalang ini menjadi sinergi unik antara adat, kearifan lokal Bali, dan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
“Pecalang itu pengamanan adat di Bali. Jadi karena kompetisi Liga 1 2021-2022 bergulir di Bali, kehadiran Pecalang ini bentuk kepedulian adat sehingga ikut menyukseskan penyelenggaraan kompetisi,” ujar I G A Ngurah Ardika, kooordinator keamanan di venue-venue laga Liga 1, kepada Kompas.com.
Fungsi tugas Pecalang di stadion-stadion penyelenggara Liga 1 sendiri sebagai pengganti steward.
Tugasnya membantu persiapan dari segi teknis dari sebelum hingga saat pertandingan berjalan yang fokus tugasnya adalah memastikan suasana kondusif selama laga berjalan.
Baca juga: Kala Pemain Asing BRI Liga 1 2021-2022 Picu Kebangkitan Restoran Barbeku Bali...
Salah satu tugas polisi adat Bali ini adalah menegur saat ada kondisi tak kondusif saat pertandingan berlangsung.
“Kalau Pecalang tidak perlu teriak-teriak, mendekat saja sudah sungkan. Misalnya ada yang teriak-teriak di tribune, begitu Pecalang mendekat sudah langsung berhenti,” terangnya.
"Pendekatannya lebih kena ke masyarakat."
Selain itu, Pecalang juga bertugas untuk menjaga venue tetap steril dari penonton dan pihak-pihak tidak berkepentingan selama pertandingan berlangsung sesuai dengan regulasi pertandingan.
I G A Ngurah Ardika mengungkapkan kehadiran pecalang ini sangat efektif, karena lebih mengena kepada masyarakat Bali.
“Karena antisipasi kami, kemungkinan besar yang ingin datang ke stadion paling juga masyarakat sekitar,” terangnya.
Terlibatnya polisi adat Bali ini memang atas permintaan langsung dari PT LIB selaku operator.
Memang ada sinergi yang dibangun antara pihak operator dan desa adat setempat selaku pihak yang menaungi Pecalang ini.
“Pecalang tidak mengurangi protap (prosedur tetap/SOP) seorang steward, dari segi pakaian saja yang berbeda,” terang pria berusia 50 tahun tersebut.
Baca juga: Aneka Ragam Cara Pemain Liga 1 Memaknai Perayaan Nyepi di Pulau Dewata
"Pecalang tetap menggunakan pakaian adat, menunjukkan identitas adat Bali."