DENPASAR, KOMPAS.com - Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, menyuarakan kekecewaannya terhadap wasit Dwi Purba Adi Wicaksana yang memimpin pertandingan melawan Bali United pada pekan ke-29 Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Minggu (6/3/2022) malam.
Sudirman tidak puas dengan kepemimpinan Dwi Purba Adi Wicaksana, lantaran menurutnya keputusan wasit asal Kudus tersebut mengganggu jalannya pertandingan yang sebenarnya cukup baik.
Salah satu yang paling disorot Sudirman adalah masalah pergantian pemain pada menit ke-85.
Pada saat itu Persija Jakarta melakukan pergantian pemain, Syahrian Abimanyu ditarik keluar digantikan Braif Fatari.
Setelah Braif Fatari masuk, pertandingan pun berjalan dengan bola pada penguasaan Persija Jakarta dan mereka dalam posisi menyerang.
Tapi, 30 detik berselang wasit menghentikan pertandingan karena Bali United melakukan pergantian pemain.
Baca juga: Hasil Bali United Vs Persija 2-1, Serdadu Tridatu Sukses Jaga Jarak dari Persib
Dwi Purba Adi Wicaksana mengangkat dua jarinya ke arah pinggir lapangan, menandakan ada dua pergantian pemain yang terjadi.
Keputusan itu pun mendapatkan protes dari pemain Persija mengingat permainan sedang berjalan. Bahkan, kapten Macan Kemayoran, Andritany Ardhiyasa, sampai maju ke tengah lapangan untuk melayangkan protes.
Persija Jakarta gusar karena tim dalam posisi tertinggal, namun wasit justru mereka rasa membuang-buang waktu.
Sudirman pun mempertanyakan kembali keputusan tersebut. Sebab dia mengatakan hal semacam ini tidak masuk dalam rule of the game dan regulasi.
“Menurut saya sesuai dengan regulasi yang didapatkan di awal musim, seharusnya kalau ada pergantian dua pemain dan satu pemain sudah masuk sedangkan bola sudah bergulir, maka pergantian itu sudah sah dan pertandingan tidak boleh dihentikan,” ujar pelatih yang biasa disapa coach Jenderal itu.
Baca juga: Hasil Bali United Vs Persija 2-1, Serdadu Tridatu Sukses Jaga Jarak dari Persib
“Saya heran tadi waktu pertandingan sudah berjalan, tiba-tiba wasit meniup karena ada satu lagi pemain yang masuk. Ya itu yang saya pertanyakan dengan kepemimpinan wasit,” katanya lagi.
Sudirman pun mengajak semua pihak untuk melakukan evaluasi diri demi kelancaran dan kualitas kompetisi Liga 1 2021-2022.
“Ya, mudah-mudahan ke depannya kita semua mengevaluasi diri. Saya sebagai pelatih, pemain dan begitu juga perangkat pertandingan juga harus mengevaluasi diri. Karena pertandingan liga ini ketat apalagi ini di akhir."
“Mudah-mudahan ke depan ini bisa menjadi pelajaran bagi PT Liga dan badan-badan yang berhubungan dengan itu. Sehingga kompetisi ini bisa berjalan dengan motivasi yang sama, fair play,” ujar Sudirman mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.