KOMPAS.com - Kerusuhan di laga Queretaro vs Atlas FC pada Sabtu (5/3/2022) digambarkan sebagai "hari tergelap sepanjang sejarah Liga Meksiko".
Kantor berita Associated Pers (AP) mengutarakan bahwa setidaknya 22 orang terluka pada laga pekan kesembilan Liga MX Meksiko tersebut.
Sementara, Marca melaporkan "beberapa orang meninggal dunia" pada laga yang mempertemukan tuan rumah Queretaro kontra Atlas FC, juara Liga Apertura 2021, dari Guadalaraja tersebut.
Harian Meksiko, El Universal, menggambarkan pertandingan di Estadio Corregidora itu sebagai "hari tergelap sepanjang sejarah sepak bola Meksiko."
#EnPortada El día más negro en la historia del futbol mexicanohttps://t.co/qLvUdFJ8as pic.twitter.com/IH4SOSjabb
— El Universal (@El_Universal_Mx) March 6, 2022
Saking parahnya kerusuhan suporter pada laga tersebut, operator Liga Meksiko sampai menghentikan keseluruhan laga-laga keesokan harinya.
"Sebelum sepak bola dimainkan, kami harus memikirkan para korban," tutur Presiden Liga MX, Mikel Arriola.
"Kami akan menjadwalkan ulang pertandingan-pertandingan nanti. Laga hari Minggu akan ditangguhkan."
Pertandingan tersebut dihentikan pada menit ke-62 saat kerusuhan suporter merebak di tribune penonton.
Ketika itu, Queretaro tengah tertinggal 0-1 dari gol Julio Furch.
When people started rushing the field / cuando se empezaron a meter #Querétaro #Atlas pic.twitter.com/2YDyU6Apfp
— Silvia Delgado (@silvia_delgado) March 6, 2022
Hal ini memicu petugas keamanan membuka pintu gerbang ke lapangan agar para fans, terutama yang membawa anak-anak dan perempuan, menghindar dari kekerasan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.