Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Rusia Usai Kena Sanksi FIFA dan UEFA: Tak Rela Hak Berkompetisi Direnggut

Kompas.com - 04/03/2022, 09:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Russian Football Union (RFU) mengambil sikap setelah mendapat sanksi dari FIFA selaku pemegang otoritas tertinggi sepak bola dunia dan UEFA sebagai federasi induk di Eropa.

Sanksi dari FIFA dan UEFA itu terwujud lewat penangguhan klub serta tim nasional Rusia di kompetisi internasional.

Penangguhan tersebut menjadi salah satu bentuk kecaman terhadap invasi Rusia ke Ukraina yang terus memanas dalam satu pekan terakhir sejak akhir Februari 2022.

Melalui penangguhan itu, hak Rusia untuk berkompetisi di pentas internasional seolah direnggut.

Baca juga: Dunia Olahraga Jauhi Rusia: BWF-FIFA Jatuhi Sanksi hingga Timnas Rusia Batal Tampil di Playoff Piala Dunia

Timnas putra Rusia tidak boleh bertanding pada playoff Piala Dunia 2022 yang merupakan jalur penentu menuju putaran final di Qatar.

Pada playoff Piala Dunia 2022, Rusia sejatinya dijadwalkan bersua Polandia dan berpotensi melawan Swedia atau Republik Ceko di final.

Timnas putra Rusia bukan satu-satunya pihak yang terkena imbas. Timnas putri mereka juga disebut akan dikeluarkan dari Kejuaraan Eropa di Inggris pada Juli mendatang.

Tak berhenti di situ, salah satu klub Rusia, Spartak Moscow, juga menjadi korban sanksi UEFA. Mereka tak bisa melanjutkan perjuangan di Liga Europa.

Baca juga: Kata Federasi Sepak Bola Rusia soal Hukuman FIFA-UEFA: Itu Diskriminatif

Padahal, Spartak Moscow sudah memastikan tiket 16 besar Liga Europa dan akan melawan wakil Jerman, RB Leipzig. 

Ketika Spartak Moscow dipastikan tak boleh bertanding, UEFA mengonfirmasi bahwa RB Leipzig otomatis melaju ke perempat final Liga Europa.

"Pertandingan Liga Europa antara RB Leipzig dan Spartak Moscow tidak dapat berlangsung dan RB Leipzig lolos ke perempat final," bunyi pernyataan UEFA, dilansir dari Sky Sports. 

Rentetan sanksi itu memaksa RFU selaku induk sepak bola Rusia, mengambil sikap. Mereka tak rela hak berkompetisi direnggut begitu saja.

RFU mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengajukan banding kepada Court of Arbitration for Sport (CAS) atau Pengadilan Arbitrase Olahraga.

Baca juga: Dampak Serangan Merambah Dunia Gim, Klub dan Timnas Rusia Dihapus dari FIFA 22

Melalui banding itu, RFU meminta agar timnas nasional pria dan putri Rusia kembali diizinkan berkompetisi.

"RFU akan menuntut pemulihan tim nasional putra dan putri Rusia di semua jenis turnamen sepak bola yang seharusnya diikuti (termasuk playoff Piala Dunia Qatar)," kata pihak RFU, dikutip dari BBC

"Untuk memastikan kemungkinan partisipasi timnas Rusia dalam pertandingan yang dijadwalkan berikutnya, RFU meminta adanya percepatan prosedur dalam mempertimbangkan kasus ini," lanjut pernyataan RFU.

RFU juga mengatakan bahwa sanksi akan ditangguhkan jika FIFA dan UEFA menolak prosedur yang telah diajukan.

"Jika FIFA dan UEFA menolak prosedur seperti itu, persyaratan akan diajukan dalam bentuk penangguhan keputusan FIFA dan UEFA," demikian pernyataan RFU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com