Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andrea Agnelli: Liga Super Tidak Gagal, UEFA Tetap Perlu Direformasi

Kompas.com - 04/03/2022, 04:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

Proyek Super League pertama diumumkan pada April 2021 ketika 12 klub mengumumkan niat untuk memisahkan diri dari struktur tradisional sepak bola Eropa dan membuat kompetisi tertutup sendiri.

Pengumuman tersebut tumbang dalam waktu hanya 48 bulan setelah protes masif dari para suporter.

Keenam klub Inggris yang terlibat langsung menjauhkan diri dari keputusan tersebut. Begitu juga Ateltico Madrid, AC Milan, dan Inter Milan.

Akan tetapi, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid masih melanjutkan upaya mereka.

Proses hukum sempat dibuka untuk trio klub tersebut dalam upaya pembentukan European Super League,

Mereka terancam hukuman berat, di antaranya absen di Liga Champions selama dua musim.

Namun, ketiga klub tersebut tidak menilai melakukan pelanggaran sehingga membawa permasalahan ini ke Pengadilan Madrid pada Juli lalu.

Pengadilan Madrid kemudian memutuskan bahwa UEFA seharusnya tak berhak memberikan hukuman terhadap tiga pendiri Super League itu.

Alhasil, UEFA sempat menunda proses hukum tersebut dan memutuskan untuk mencabutnya pada akhir September 2021.

UEFA juga batal mengenakan denda bernilai total 15 juta euro (sekitar Rp 260 miliar) terhadap sembilan klub pendiri European Super League yang telah menyatakan mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com