KOMPAS.com – Pelatih Lokomotiv Moscow Markus Gisdol telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari kursi kepelatihan klub.
Keputusan itu dibuat setelah Rusia pimpinan Vladimir Putin melancarkan operasi militer ke tanah Ukraina.
Pelatih 52 tahun itu baru menemani Lokomotiv Moscow sebanyak 12 pertandingan.
Baca juga: Dampak Serangan Rusia, Dua Pesepak Bola Ukraina Tewas
Meskipun demikian, Markus Gisdol telah memutuskan mundur dengan mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk melakukan serangan ke Ukraina membuatnya bersikukuh untuk keluar dari Lokomotiv Moscow.
“Bagi saya, melatih sepak bola adalah pekerjaan terbaik di dunia,” kata Marcus Gisdol kepada Bild.
“Namun, saya tidak bisa memenuhi panggilan (sebagai pelatih) di negara yang pemimpinnya bertanggung jawab atas agresi di tengah Eropa,” lanjut dia.
Baca juga: Piala FA: Ketika Tuchel Murka Usai Ditanya soal Abramovich dan Perang Rusia-Ukraina...
“Hal tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai yang saya anut dan karena itu saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai manajer Lokomotiv Moskow,” katanya.
Selain itu, Marcus Gisdol juga menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa melatih tanpa memikirkan kesulitan yang dialami rakyat Ukraina.
“Saya tidak bisa berdiri di tempat latihan di Moskow dan melatih para pemain, menuntutnya menjadi profesional ketika beberapa kilometer jauhnya ada perintah yang membawa penderitaan bagi orang di seluruh negeri,” ungkap Gisdol.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, DFB Siapkan Kebijakan untuk Schalke 04
“Ini adalah keputusan pribadi saya dan saya benar-benar yakin bahwa ini merupakan langkah yang tepat,” ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.