KOMPAS.com - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, menilai invasi Rusia ke Ukraina turut mengganggu persiapan anak asuhnya menjelang final Piala Liga Inggris melawan Liverpool.
Final Piala Liga Inggris antara Chelsea vs Liverpool dijadwalkan berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris, pada Minggu (27/2/2022) malam WIB.
Dalam beberapa hari terakhir, Chelsea terus dikaitkan dengan invasi Rusia ke Ukraina yang sudah dimulai sejak Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
Chelsea ikut terseret karena sang pemilik Roman Abramovich terkenal dekat secara personal dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Terkini, seorang anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, Chris Bryant, mendesak pemerintah untuk segera menyita aset dan mengusir Abramovich.
Sebab, Chris Bryant menemukan dokumen Home Office (Kementerian Dalam Negeri Inggirs) dari tahn 2019 mengenai dugaan aktivitas korupsi dan keterlibatan Abramovich dalam politik Rusia.
"Dokumen ini sudah berumur tiga tahun. Seharusnya Abramovich tidak boleh lagi memiliki klub sepak bola di negeri ini?," kata Bryant dikutip dari situs Sky Sports.
"Kita seharusnya juga mempertimbangkan untuk menyita beberapa asetnya termasuk rumah Abramovich yang bernilai 152 juta pounds?" ucap Bryant menambahkan.
Hingga saat ini, pihak Roman Abramovich masih belum buka suara terkait invasi Rusia ke wilayah timur Ukraina.
Terkini, Tuchel menilai rumor seputar Abramovich dan invasi Rusia ke Ukraina berdampak langsung terhadap persiapan Chelsea menjelang final Piala Liga Inggris.
Dalam keterangannya, Tuchel memaklumi sikap berbagai pihak yang mengkaitkan Chelsea dengan invasi Rusia.
Sebab, pemilik Chelsea adalah pengusaha besar asal Rusia yang juga terkenal dekat dengan Vladimir Putin.
Namun, Tuchel meminta publik untuk memahami bahwa dirinya dan seluruh penggawa Chelsea mulai dari staf pelatih hingga pemain tidak terlibat dalam invasi Rusia.
"Kami tidak boleh berpura-pura ini bukan masalah. Situasi ini (perang) sangat mengerikan. Tidak ada yang mengharapkan ini terjadi," kata Tuchel dikutip dari Sky Sports.
"Apa yang terjadi sekarang sangat mengganggu dan mengkhawatirkan kami. Saya bisa memahami opini kritis terhadap klub dan kepada kami yang mewakilinya. Kami tidak bisa lepas dari itu," ujar Tuchel.