Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pratama Arhan Berangkat dari Main Bola Plastik di Rumah Tetangga, Menuju Mimpi Taklukkan Asia dan Eropa

Kompas.com - 22/02/2022, 11:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

Sumber YouTube

KOMPAS.com - Semasa kecil Pratama Arhan banyak menghabiskan waktunya dengan bermain bola plastik di pelataran rumah tetangga. Dari situ, sang pemuda asal Blora meretas mimpi menaklukkan Asia dan Eropa.

Pratama Arhan yang kini berstatus sebagai pemain klub kontestan J2 League, Tokyo Verdy, lahir di Blora pada 21 Desember 2001.

Menurut penuturan sang ibunda, Pratama Arhan adalah figur pemalu, tetapi bisa menjadi teman berbincang yang menyenangkan.

“Arhan itu anaknya baik, ceria, pemalu juga. Dia kalau diajak bicara cerita-cerita asyik juga,” kata Ibu Pratama Arhan dalam sebuah video di kanal YouTube J League International.

Sang ibunda lantas menceritakan rutinitas Pratama Arhan saat menghabiskan masa kecilnya di Blora.

“Masa kecil Arhan dia suka bermain plastik di depan rumah tetangga yang halamannya agak luas sedikit,” ujar ibu Pratama Arhan berkisah.

Baca juga: Kisah Pratama Arhan Jadi Bintang Sepak Bola: Ingin Masuk TNI dan Utang ke Tetangga

Bermula dari sepakan demi sepakan bola plastik di depan rumah tetangga, Pratama Arhan kini bisa merumput di panggung yang lebih megah, yakni Liga Jepang yang merupakan salah satu kompetisi sepak bola terbaik di Asia.

Sekalipun Pratama Arhan bergabung bersama Tokyo Verdy yang berkiprah di kompetisi kasta kedua Liga Jepang, tetap saja sang pemuda asal Blora sudah meretas langkah besar dalam karier sepak bolanya.

“Sejak kecil, Arhan sangat bersemangat untuk bermain sepak bola. Sampai akhirnya dia dipanggil timnas,” ujar ayah Pratama Arhan di video unggahan J League International.

“Saya berharap tidak hanya bermain di klub Indonesia saja. Tetapi, bisa bermain di klub besar di luar negeri seperti di Eropa, Asia, atau Jepang,” tutur sang ayah melanjutkan.

Berkompetisi di Jepang bareng Tokyo Verdy menjadi langkah awal bagi Pratama Arhan yang sedari dulu memang memendam keinginan untuk berkarier di luar negeri.

Beberapa waktu lalu, sebelum resmi pindah ke Tokyo Verdy, pemain binaan PSIS Semarang itu juga mengaku banyak berkonsultasi dengan Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia, soal kemungkinan membangun karier di negeri orang.

Baca juga: PSIS Vs Bali United, 77 Menit Terakhir Pratama Arhan bersama Mahesa Jenar

Pengalaman untuk hidup mandiri, beradaptasi dengan kultur sepak bola dan masyarakat yang berbeda bakal jadi pengalaman mahal bagi Pratama Arhan yang juga bercita-cita berkelana sampai Eropa.

“Kalau keinginan saya sih pengen main di tim idola saya, Manchester City,” tutur Pratama Arhan kepada Kompas TV pada pertengahan Januari silam.

Tak cukup hanya dengan teknik, mental kuat dibutuhkan agar seorang pesepak bola bisa bertahan dan sukses membangun karier di luar negeri.

Menurut pengamatan Direktur Bisnis Tokyo Verdy, Yuta Saito, sedari remaja Pratama Arhan sudah menunjukkan kesungguhan dan kemauan melakukan pengorbanan.

“Untuk usia 19 tahun, bagaimanapun sudah masuk timnas juga dan juga sudah merantau sejak kecil tinggal jauh dari orang tua. Saya memiliki kesan bahwa dia mandiri dan kuat,” kata Yuta Saito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber YouTube
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com