Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transfer Pratama Arhan ke Jepang Ingatkan Penyesalan Besar Andik Vermansah

Kompas.com - 16/02/2022, 21:00 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

SANUR, KOMPAS.com - Winger Bhayangkara FC Andik Vermansah angkat bicara soal transfer Pratama Arhan ke klub J2 League atau kasta kedua Liga Jepang, Tokyo Verdy.

Di satu sisi kepindahan Pratama Arhan membuatnya ikut senang sebagai sesama pemain Indonesia. Di sisi lain, seperti dejavu yang mengulik penyesalan terbesar Andik.

Baca juga: Pratama Arhan Gabung Tokyo Verdy, Segini Gaji Pesepak Bola di J-League 2

Kembali pada tahun 2013, Andik sedang naik daun setelah aksi-aksi di lapangan sukses mencuri perhatian baik di level klub maupun di level timnas Indonesia.

Dia pun digadang-gadang sebagai anak emas yang akan membawa harum nama sepak bola Indonesia. Mirip seperti situasi yang dirasakan Pratama Arhan saat ini.

Saat itu, Andik diminta trial bersama klub Jepang Ventforet Kofu. Namun pada akhirnya, dia justru memilih berkiprah di Malaysia karena alasan kontrak dan keluarga.

Padahal dia mengakui pihak Ventforet Kofu sudah mengajukan tawaran dan tinggal bergabung saja.

Pemain asal Jember tersebut pun mengakui itu menjadi penyesalan terbesar sepanjang kariernya.

“Ya saya pernah di Jepang 1 mingguan di Kofu. Di situ saya ujicoba pertama kali dan cetak gol,” beber Andik kepada Kompas.com.

“Orang sana berharap saya tanda tangan, memang ada tawaran. Tetapi waktu itu saya memilih Selangor,” imbuhnya.

Andik Vermansah berharap penyesalannya ini bisa menjadi pelajaran bagi pemain yang lain, khususnya Pratama Arhan. Jangan enyia-nyiakan kesempatan emas yang sudah diberikan.

“Memang saya sayangkan tapi ini sudah buat pelajaran lah. Biasanya penyesalan belakangan dan ini ya netizen menghina-hina saya, padahal ini mungkin buat seperti Arhan dan lainnya biar mentalnya bagus,” lanjutnya.

Meskipun cuma sepekan di Jepang namun Andik Vermansah mendapatkan kesan yang sangat bagus saat berada di Jepang. Paling dia ingat adalah masalah kedisiplinan dan sopan santun yang dijunjung tinggi.

Dia berpesan kepada Pratama Arhan untuk menjaga diri dan perilaku selama di Jepang. Dia mengatakan tidak sulit karena sopan santun di Jepang mirip dengan perilaku rendah hati orang Jawa.

“Di sana profesional bukan di sepak bola saja tapi juga di kehidupan. Mulai dari kebersihan maupun orangnya ramah-ramah,“ kenang mantan pemain Madura United.

“Saya rasa sangat mudah sekali untuk berkembang apalagi seandainya Arhan tetap menjaga sopan santun yang kultur orang Jawa-nya diterapkan di sana," tutur dia. 

“Insyaalah saya doakan Arhan tidak setahun aja. Semoga bisa bertahun-tahun dan membawa adik-adik atau rekannya untuk bermain disana dalam arti untuk dorongan berani keluar negeri,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com