Sepanjang babak pertama, Borneo FC memang tampil mendominasi dengan persentase penguasaan bola mencapai 58 persen.
Dominasi itu menghasilan lima tembakan ke arah gawang dengan satu di antaranya tepat sasaran dan berbuah gol.
Baca juga: Drama Gol Menit Akhir: Dari Konate di Liga 1 hingga Mbappe di Liga Champions
Di sisi lain, Borneo FC tercatat melepaskan tiga tembakan ke arah gawang sepanjang babak pertama.
Peluang terbaik Borneo FC terjadi pada menit ke-13 ketika tembakan salto Francisco Torres ditangkap kiper Bhayangkara FC, Awan Setho.
Berlanjut ke babak kedua, Paul Munster dan pelatih Borneo FC, Fakhri Husaini, kompak langsung melakukan satu perubahan.
Paul Munster di luar dugaan menarik keluar Melvin Platje. Gelandang serang asal Belanda itu digantikan oleh Wahyu Subo Seto.
Pergantian itu membuat formasi bermain Bhayangkar FC berubah dari awalnnya 4-4-2 menjadi 4-2-3-1.
Di sisi lain, Fakrhi Husaini menarik keluar Komang Teguh Trisnanda dan memasukkan Wahyudi Setiawan.
Sama seperti babak pertama, Bhayangkara FC langsung mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu.
Baca juga: Kiprah Legenda Basket Indonesia Bantu Pelaksanaan Seri 4 Liga 1
Tiga menit babak kedua berjalan, kiper Borneo FC, Gianluca Pandenyuwu, sudah melakukan penyelamatan untuk menepis tembakan jarak jauh gelandang Bhayangkara FC, M. Hargianto.
Tepat pada menit ke-50, Borneo FC berhasil menyamakan kedudukan lewat tembakan kaki kiri Kei Hirose.
Menerima umpan mendatar dari Terens Puhiri, Kei Hirose yang berdiri di depan kotak penalti berhasil melewati M. Hargianto dengan satu gerakan.
Hal itu membuat Kei Hirose mendapatkan ruang tembak yang lebar. Kei Hirose kemudian langsung melepaskan tembakan melengkung mendatar kaki kiri.
Tembakan Kei Hirose itu masuk ke sisi kanan bawah gawang Bhayangkara FC.
Memasuki menit ke-60, Bhayangkara FC kembali berhasil mengambil alih kendali permainan.