“Bagi saya Guardiola adalah pelatih terbaik di dunia, terutama soal bagaimana dirinya meningkatkan kualitas pemain di timnya.”
“Saya telah mencoba untuk mengambil contoh dari semua orang untuk menjadi lebih baik serta berkembang, dan itulah yang akan terus saya lakukan,” ujar Pioli.
Baca juga: Inter Vs Milan, Stefano Pioli Ungkap Kunci Comeback Rossoneri
Satu atribut Guardiola yang mesti dicontoh Pioli adalah kemampuan meraih trofi. Maklum, selama dua dekade meniti karier sebagai pelatih profesional, Pioli memang belum pernah merasakan nikmat juara.
Ketiadaan trofi juara itu yang membuat Pioli sering kena sindir sang ibunda.
“Ayah saya adalah yang lebih kalem, sementara ibu saya adalah yang sangat keras. Memang seharusnya begitu. Itulah cara Anda memicu yang terbaik dari seseorang,” ujar Pioli dalam sebuah interviu dengan The Guardian.
AC Milan asuhan Pioli kini hanya berselisih satu angka dari Inter Milan yang bertengger di puncak klasemen dengan raihan 53 poin. Kans juara Milan dan Pioli terus terbuka mengingat kompetisi Liga Italia 2021-2022 masih menyisakan 14 laga.
Pioli boleh saja berbunga-bunga kala timnya disebut bermain seperti Dewa dan dibandingkan dengan pasukan Pep Guardiola.
Namun, jika tak mau terus-terusan disindir sang ibunda, Pioli harus segera berlari mewujudkan mimpi meraih trofi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.