Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edouard Mendy, Dulu Hampir Putus Asa dengan Sepak Bola, Kini Juara Piala Afrika

Kompas.com - 07/02/2022, 14:00 WIB
Faishal Raihan

Penulis

Sumber Squawka

KOMPAS.com - Trofi Piala Afrika 2021 seolah menggenapi kisah perjalanan karier luar biasa kiper timnas Senegal, Edouard Mendy, yang pernah menjadi pengangguran dan hampir putus asa dengan sepak bola.

Edouard Mendy menjadi salah satu sosok penting dalam keberhasilan timnas Senegal menjuarai Piala Afrika 2021.

Dalam perjalanan ke podium juara Piala Afrika, kiper milik Chelsea itu mencatat tiga cleansheet alias tanpa kebobolan dari lima penampilan.

Satu catatan nirbobol itu ditulis Mendy pada laga final kontra Mesir di Stadion Olembe, Yaounde, Kamerun, Senin (7/2/2022) dini hari WIB.

Edouard Mendy berhasil menjaga gawang Senegal tak kebobolan selama 120 menit dan memaksa laga berlanjut ke babak adu penalti.

Baca juga: Sadio Mane dkk Juara Piala Afrika, Presiden Senegal Langsung Deklarasikan Hari Libur Nasional

Pada adu penalti, Mendy menunjukkan kepiawaiannya. Kiper berusia 29 tahun itu bisa menahan dua dari empat penalti The Pharaohs.

Kehebatan Edouard Mendy kemudian diteruskan oleh rekan-rekannya yang menjadi algojo penalti. 

Senegal berhasil menjaringkan empat bola dari lima kesempatan, sekaligus menyegel kemenangan 4-2 vs Mesir di laga final.

Setelah pertandingan, Edouard Mendy dinobatkan sebagai kiper terbaik Piala Afrika 2021.

Trofi Piala Afrika 2021 plus predikat kiper terbaik, seolah melengkapi kisah luar biasa seorang Mendy yang sempat jadi pengangguran dan hampir putus asa dengan sepak bola.

Baca juga: Dulu Pinjam Uang demi Sepak Bola, Kini Sadio Mane Jadi Pahlawan Timnas Senegal

Delapan tahun lalu, tepatnya 2014, Mendy yang masih berusia 22 tahun, dilepas oleh klub kasta kelima Perancis, AS Cherbourg. Seketika itu, dia jadi pengangguran.

Situasi Edouard Mendy bertambah sulit. Pada 2015, pasangannya bersiap untuk melahirkan anak pertama. 

Mendy terpaksa mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran dari Pemerintah Perancis, atau biasa disebut Pole Emploi.

“Situasi tersebut sangat rumit, pikiran saya terbelah antara keharusan menafkahi keluarga dan keinginan untuk meneruskan karier sepak bola,” ujar Mendy dalam sebuah wawancara dengan RMC, 6 Mei silam.

“Saya punya keinginan untuk bertahan, sebab saya ingin anak saya bangga kepada saya. Dia bisa bilang bahwa ayahnya pantang menyerah,” tutur Mendy.

Baca juga: Pesan Sadio Mane untuk Mo Salah Usai Senegal Juara Piala Afrika

Halaman:
Sumber Squawka
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com