KOMPAS.com - Karier Sadio Mane begitu cemerlang sebagai pesepak bola. Namun, perjalanannya untuk mencatatkan tinta emas tak diraih dengan mudah.
Sama seperti kebanyakan orang di Afrika, Sadio Mane juga memiliki masa-masa sulit karena memiliki keterbatasan ekonomi.
Akan tetapi, hal tersebut tak memadamkan api semangat Mane yang bertekad menjadi pesepak bola profesional.
Pada tahun 2019, Mane sempat menceritakan kisahnya kepada media Perancis, France Football.
Baca juga: Bekuk Mesir via Adu Penalti, Senegal Juara Piala Afrika 2021!
Saat masih berusia 16 tahun, Mane membuat keputusan besar dalam hidupnya.
Pemain kelahiran Sedhiou ini nekat pergi ke Dakar, ibu kota Senegal, untuk bergabung dengan sebuah akademi sepak bola.
Mane muda seolah tak peduli dengan keterbatasannya. Bermodalkan uang pinjaman dari sang sahabat, dia berjuang untuk mewujudkan mimpinya dimulai dari belajar di akademi.
Orangtua Mane sebetulnya tidak mengizinkannya meninggalkan sekolah, tetapi dia nekat melarikan diri demi sepak bola.
"Saya mempersiapkan segalanya setiap menit karena tahu bahwa saya tidak punya uang sama sekali," kata Mane.
Baca juga: Daftar Juara Piala Afrika sejak 1957, Senegal Pecah Telur
"Saat matahari terbenam, saya bersembunyi di rerumputan tinggi di depan rumah saya. Keesokan paginya, saya menyikat gigi dan bahkan tidak mandi," ucapnya.
"Saya pergi tanpa memberi tahu siapa pun, selain sahabat saya," tuturnya.
"Saya membutuhkan waktu lama untuk bertemu dengan seorang teman yang meminjamkan saya sejumlah uang, sehingga saya bisa naik bus ke Dakar," kata Mane.
Sesampainya di Dakar, Mane langsung mendapatkan tempat tinggal dan mulai berlatih di akademi sepak bola yang dituju.
Baca juga: Hasil Senegal Vs Mesir: Sadio Mane dkk Raih Trofi Piala Afrika Pertama, Mo Salah Menghilang
Namun, orangtua Mane pada akhirnya mengetahui keberadaannya setelah mendesak sang sahabat untuk memberitahu.
Mane kemudian berbicara panjang dengan orangtuanya via telepon.