KOMPAS.com - Jatuh bangun bermain dengan belasan orang tersisa di tim karena terserang Covid-19 tidak menyurutkan semangat pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso dalam menyelesaikan pertandingan Liga 1 2021-2022.
Dia mengakui kondisi saat ini membuat federasi dan operator memiliki banyak pertimbangan. Namun menurutnya sangat riskan jika kompetisi ditunda atau dihentikan di tengah jalan.
“Ya sekarang sedang marak-maraknya pemain terkena Covid. Untuk bagaimana pertandingan ini apakan dihentikan atau dilanjutkan tentunya itu tergantung dari PSSI dan PT LIB,“ ujar pelatih berlisensi AFCPro.
Baca juga: Liga 1 Dihantam Covid-19, Timnas U23 Indonesia Ikut Kena Imbasnya
“Tapi yang jelas pertandingan ini sudah 50 persen, cukup riskan untuk dihentikan,” imbuhnya.
Persebaya menjadi salah satu tim yang paling merasakan dampak gelombang Covid-19 di Liga 1 2021-2022.
Pada saat menjalani pekan ke-22, tim berjuluk Bajul Ijo hanya beranggotakan 15 pemain saja saat menjalani duel melawan PSIS Semarang lantaran 12 pemain dinyatakan positif Covid-19.
Tim pun jatuh bangun bermain dengan pemain yang terbatas. Bahkan Aji Santoso tidak melakukan pergantian pemain karena tidak ada stok pemain yang siap diturunkan.
“Ada tiga pemain yang belum siap seratus persen, pertama Akbar, Dicky dan Rendi. Tidak mungkin saya memasukkan mereka dengan situasi seperti ini. Kalau saya buru-buru memasukkan terus ada cedera tidak ada yang mengganti,” tutur mantan pelatih Persela Lamongan.
“Karena posisinya tidak pengganti lagi, di belakang dan di depan pun sama,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada pekan 21 Persebaya Surabaya juga kehilangan tiga pemain dan berhasil mengungguli PSS Sleman 1-0, Sabtu (29/1/2022) lalu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.