Bawa Ronaldo Kembali ke Man United adalah Eksperimen Gagal

KOMPAS.com – Cristiano Ronaldo dinilai tidak tampil luar biasa kala menjalani periode keduanya bersama Manchester United.

Hal tersebut disampaikan oleh eks pemain Manchester United Kleberson kepada Daily Star.

Cristiano Ronaldo tengah menikmati periode keduanya di Manchester United asuhan Ralf Rangnick.

Pemain yang identik dengan nomor tujuh itu diboyong kembali Man United dari Juventus dengan biaya senilai 12 juta euro atau Rp 193 miliar.

Bersama Man United, Ronaldo sukses menyarangkan 14 gol dan tiga assist dari 18 penampilan.

Namun, Cristiano Ronaldo belum mampu membawa Manchester United ke dekat tangga persaingan gelar juara Liga Inggris.

Baca juga: Alasan Vlahovic Pilih Nomor 7 di Juventus, Bukan karena Ronaldo

Man United saat ini menempati urutan keempat klasemen Liga Inggris lewat perolehan 38 angka dari 22 laga yang sudah dijalani.

Tim beralias Setan Merah itu terpaut sembilan angka dari pesaing terdekatnya, Chelsea, yang duduk di urutan ketiga.

Sementara itu, Man United memiliki selisih 19 angka dengan pemuncak klasemen Premier League, Manchester City.

Oleh sebab itu, Kleberson mengatakan bahwa eksperimen Man United membawa Ronaldo kembali terlihat gagal.

“Sejujurnya, eksperimen klub membawa Ronaldo sejauh ini gagal. Terutama karena level pemainnya dan bagaimana dia mempengaruhi tim,” kata Kleberson, dikutip dari Daily Star.

Baca juga: Dari CR7 ke DV7: Usai Nomor 7, Vlahovic Siap Warisi Vila Bekas Ronaldo

“Ketika melihat hal yang bisa dia bawa ke klub dan apa yang diberikan kepada para penggemar, itu terlihat tidak luar biasa. Man United belum berada di level yang bagus akhir-akhir ini,” lanjut dia.

Kleberson menyatakan bahwa Cristiano Ronaldo kembali ke Man United di saat yang tidak tepat.

“Ronaldo kembali ke klub di waktu yang sulit. Dia mempunyai sejarah besar bersama Man United,” kata dia.

Baca juga: Eksklusif: William Carvalho Kenang Ronaldo Effect di Final Euro 2016 dan Kans Portugal di Playoff Piala Dunia

“Ronaldo kembali lagi ke klub dengan jangka waktu yang lama dan atmosfer yang berbeda dari sebelumnya,” ujarnya.

“Klub ini tidak sama seperti saat di bawah kendali Sir Alex Ferguson dan pasti sulit baginya untuk memahami hal itu,” pungkas dia.