Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Piala Afrika: 8 Korban Tewas, Wasit, hingga Diskriminasi

Kompas.com - 26/01/2022, 05:15 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai peristiwa kontroversial mengiringi turnamen Piala Afrika 2021 yang sudah dimulai sejak 9 Januari 2022.

Terkini, delapan orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan yang terjadi di luar Stadion Olembe, Kamerun, pada Selasa (25/1/2022) dini hari WIB.

Insiden itu bertepatan dengan pertandingan babak 16 besar Piala Afrika 2021 yang mempertemukan tuan rumah Kamerun melawan Komoro.

Kerusuhan yang memakan korban jiwa itu bukan satu-satunya peristiwa kontroversial yang terjadi selama penyelenggaraan Piala Afrika 2021.

Baca juga: Ada “Murid Jahat” Mourinho di Balik Kejutan Gambia di Piala Afrika

Berikut KOMPAS.com merangkum empat perisitiwa atau pernyataan kontroversial yang terjadi selama Piala Afrika 2021:

1. Kerusuhan di Stadion Olembe

Fans merayakan keberhasilan Kamerun memenangi pertandingan babak 16 besar Piala Afrika 2022 antara Kamerun vs Komoro di Douala, Kamerun barat, pada 24 Januari 2022. CHARLY TRIBALLEAU Fans merayakan keberhasilan Kamerun memenangi pertandingan babak 16 besar Piala Afrika 2022 antara Kamerun vs Komoro di Douala, Kamerun barat, pada 24 Januari 2022.

BBC Sports melaporkan delapan orang tewas dan 38 orang luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Olembe.

Penyebab insiden berdarah itu adalah penonton yang membludak dan juga minimnya akses atau fasilitas masuk ke Stadion Olembe.

Kapasitas Stadion Olembe yang terletak di Ibu Kota Kamerun, Younde, sebenarnya mencapai 60.000 penonton. 

Namun, jumlah penonton dibatasi menjadi hanya 80 persen dari kapasitas maksimal karena pandemi virus corona.

Menurut panitia penyelanggara, ada sekitar 50 ribu orang yang mencoba masuk ke stadion untuk menyaksikan pertandingan timnas Kamerun vs Komoro. 

Baca juga: Piala Afrika 2021, Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Stadion Bertambah

Padahal, pertandingan timnas Kamerun vs Komoro hanya diperbolehkan disaksikan oleh 48 ribu penonton. 

Kerusuhan pada akhirnya tidak terhindarkan. 

Banyak video memperlihatkan puluhan orang harus saling dorong dan injak berdesak-desakan untuk masuk ke Stadion Olembe.

Salah satu jurnalis Denmark yang hadir di Stadion Olembe, Buster Emil Kirchner, menyebut banyak orang yang tidak memiliki tiket juga memaksa masuk. 

"Situasi di sana sangat kacau. Banyak orang berlarian, memanjat pagar, dan menerobos barikade keamanan," kata Buster dikutip dari situs BBC. 

"Banyak orang yang tidak memiliki tiket memaksa masuk ke stadion," ujar Buster menambahkan.

Baca juga: Hasil 16 Besar Piala Afrika: Gambia Bikin Kejutan, Kamerun ke Perempat Final

Kerusuhan di luar Stadion Olembe kali ini tentu mencoreng nama Kamerun selaku tuan rumah Piala Afrika 2021. 

Sebab, ini merupakan peristiwa berdarah kedua yang terjadi di negara tersebut selama perhelatan Piala Afrika 2021.  

Beberapa waktu lalu, setidaknya ada 17 orang tewas akibat kebakaran yang dipicu oleh serangkaian ledakan di sebuah klub malam di Yaounde pada Minggu (23/1/2022) waktu setempat.

Di tengah kerusuhan yang terjadi di luar Stadion Olembe, timnas Kamerun sukses menumbangkan Komoro 2-1 untuk memastikan tiket perempat final Piala Afrika 2021.

2. Wasit Meniup Peluit Panjang 2 Kali

Wasit Janny Sikazwe mendapat protes selepas membuat beberapa keputusan kontroversial pada laga Grup F Piala Afrika 2021 Tunisia vs Mali, 12 Januari 2021.AFP/HAYKEL HMIMA Wasit Janny Sikazwe mendapat protes selepas membuat beberapa keputusan kontroversial pada laga Grup F Piala Afrika 2021 Tunisia vs Mali, 12 Januari 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com