Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 14:20 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arema FC menjadi salah satu tim favorit juara Liga 1 2021-2022. Saat ini tim berjuluk Singo Edan tersebut bertengger di posisi kedua klasemen sementara dengan koleksi 41 poin.

Tim besutan Eduardo Almeida tersebut juga hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen Bhayangkara FC sehingga peluang untuk kembali ke puncak sangat terbuka lebar.

“Kami sangat senang berada di tiga besar, tentu ini hal yang sangat kompetitif dan sangat bagus bagi tim,” ujar pelatih asal Portugal.

Baca juga: Arema FC Tanggapi Isu Liar soal 5 Pemain yang Terpapar Covid-19

“Kami menjadikan posisi tiga besar ini sebagai semangat untuk selalu berjuang di setiap pertandingannya untuk meraih kemenangan,” imbuhnya.

Selain itu, Arema FC tidak terkalahkan dalam 16 laga terakhir. Ini menjadikan mereka tim dengan rekor catatan tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah pelaksanaan Liga 1 Indonesia.

Namun seperti pepatah bilang, semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya. Di tengah catatan istimewa tersebut, Arema FC mulai mendapatkan ujian silih berganti.

Singo Edan memang belum terkalahkan, tetapi dari permainan mulai menciptakan sejumlah catatan.

Pada awal seri 4, mereka ditahan imbang Persikabo 1973 tanpa mencetak gol. Permainan Hanif Sjahbandi dkk kala itu mendapatkan sorotan tajam karena dianggap tidak menunjukkan karakter Singo Edan.

Kritik pedas membuat tim bangkit pada laga melawan Bhayangkara FC dan PSS Sleman.

Mereka sukses meraih hasil positif dengan mengalahkan Bhayangkara FC (1-0) dan PSS Sleman (2-0).

Baca juga: 5 Pemain Arema FC Terpapar Covid-19

Arema FC pun berhasil menduduki puncak klasemen sementara untuk pertama kalinya sepanjang musim 2021-2022.

Namun baru satu pekan di atas, tim kebanggaan Aremania ini harus kembali turun. Kali ini mereka diuji masalah non teknis yang mempengaruhi laga melawan PSIS Semarang.

Enam pemain pilar dievakuasi karena menunjukan gejala Covid-19, dimana empat diantaranya adalah pemain asing.

Alhasil Arema FC tampil pincang melawan PSIS Semarang dengan kekuatan seadanya. Beruntung laga berakhir dengan skor imbang 0-0.

“Tidak kalah merupakan hal yang cukup positif, terlepas dari masalah yang terjadi sebelum pertandingan. Saya memang ingin menang, tetapi inilah sepak bola,” kata mantan pelatih Semen Padang.

Baca juga: Revolusi Akademi Arema FC, Crazy Rich Malang Resmikan Dirtek

Kini Eduardo Almeida merapatkan kembali barisan pasukannya. Pada seri 4 ini mereka butuh bekerja lebih keras lagi, karena dari empat pertandingan terakhir dua diantaranya berakhir imbang tanpa gol.

Dia juga ingin tim menjaga fokus, jangan sampai tim terlena dengan peluang juara yang semakin besar.

Dia ingin Arema FC masih akan terus konsisten dengan target kecil yakni menang tiap pertandingan.

“Tetap sama, kami selalu bekerja menghadapi setiap pertandingan. Fokus ke pertandingan selanjutnya untuk berjuang 3 poin,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com