"Kita malu, ya. Kita sedih, ya. Tapi, hendaknya sorotan itu diarahkan pada pengelola sepak bola di Indonesia, terutama PSSI yang bertangggung jawab terhadap pengelolaan tim nasional."
"Istilahnya, apakah sudah berusaha sebaik mungkin untuk membentuk, mempersiapkan, mempersenjatai, dan mengirimkan 'tentara putri' ke medan pertempuran?"
"Kalau 'jendera' berani mengirimkan 'tentara' tanpa pengalaman dan senjata mumpuni ke medan perang, 'sang jenderal' juga harus berani mempertanggungjawabkan hasilnya kepada 'keluarga tentara' alias masyarakat Indonesia."
Hal serupa juga diutarakan Rossi Finza dari The Flanker dan Box2box Football Podcast yang mengatakan bahwa kritik terhadap pemain itu bisa dimaklumi, tetapi konteks juga harus tetap diperhatikan.
"Atlet dapet kritik itu wajar," ujarnya. "Tapi, sebelum ambil kesimpulan terburu-buru, coba liat konteks situasi dan persoalannya."
"Misalkan yang kalah 0-18 itu tim profesional yang tiap hari berkompetisi dan berlatih bareng klub profesional semuanya, kritik keras bisa dimaklumi."
"Namun, hal tersebut kan tak berlaku bagi timnas putri kita."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.