KOMPAS.com - Laporan dari media Jerman, Sports Bild, mengutarakan adanya perlawanan dan keraguan dari hierarki Manchester United terhadap pelatih Ralf Rangnick.
Bild melaporkan bahwa para petinggi Man United tidak yakin dengan filosofi dan ide-ide yang dihadirkan Ralf Rangnick sejauh ini ke kubu Liga Inggris tersebut.
Kekhawatiran ini naik ke permukaan terkait dengan aktivitas Manchester United di bursa transfer Januari.
Sports Bild melaporkan bahwa, secara resmi, Ralf Rangnick tak bisa mendatangkan pemain-pemain baru sebelum klub menjual atau meminjamkan beberapa pemain di tim utama.
Hal ini yang diyakini menjadi hambatan bagi Rangnick untuk mendapatkan pemain incaran utamanya, gelandang RB Leipzig berusia 23 tahun, Amadou Haidara.
Akan tetapi, di balik layar, Sport Bild melaporkan ada kewaspadaan dari para petinggi Man United dalam membangun skuad Setan Merah dalam cerminan sepak bola gegenpressing ala pelatih asal Jerman tersebut.
Baca juga: Cengkeraman dan Bisikan Rangnick untuk Meredakan Amarah Ronaldo
Menurut Bild, hierarki Man United tak ingin berkomitmen ke gaya bermain Rangnick untuk berjaga-jaga bila pemain permanen Setan Merah berikutnya tak ingin memakai taktik tersebut.
Belum lagi, ada perubahan personel penting di puncak manajemen Setan merah dengan Richard Arnold menggantikan CEO sebelumnya, Ed Woodward.
Di bawah Woodward, Rangnick hanya diizinkan membawa dua letnan: asisten pelatih Chris Armas dan psikolog Sascha Lense.
Menurut majalah asal Jerman tersebut, Rangnick masih ingin mendatangkan lebih banyak staf di ruang ganti.
Hanya, Man United masih melihat Rangnick sebagai solusi sementara dengan mereka terus mencari penerus permanen di kursi kepelatihan.
Dari semua nama-nama yang disebut, Mauricio Pochettino dari PSG dipandang sebagai akandidat utama.
Baca juga: Sinar Sancho Meredup di Man United, Rangnick Tahu Penyebabnya
Rangnick memang akan meninggalkan kursi kepelatihan pada akhir musim ini dan diberi kontrak dua tahun sebagai penasihat klub, walau peran tersebut belum terdefinisikan secara jelas.
Ada ketakutan kalau Pochettino ingin mempunyai kuasa penuh atas lalu-lintas pemain dalam tradisi pelatih-pelatih Inggris.
Hal ini ditakutkan bentrok dengan kehadiran Rangnick.
Menurut laporan Marca, Rangnick telah melirik Erik Ten Hag sebagai kandidat pelatih baru.
Bild juga mengambil kritik dari legenda Setan Merah, Paul Scholes, terhadap Rangnick.
"Kami telah memilih pelatih yang terpandang di Eropa tanpa sukses terlalu besar sebagai pelatih," ujarnya.
Minimnya raihan trofi ini disebut melukai kans Rangnick untuk melobi jajaran petinggi Setan Merah.
Apalagi, muncul laporan-laporan kalau para pemain Setan Merah tak senang dengan intensitas bermain Rangnick dan instruksinya yang terlalu detail.
Rangnick juga memindah sesi laporan sore ke pukul 17.00 waktu lokal, di saat para pemain sudah ingin berada di rumah.
Belum lagi, ada friksi-friksi terbuka seperti perbedaan pendapat dengan Anthony Martial saat sang pemain menghilang pada laga kontra Aston Villa dan juga saat sang pelatih menarik keluar Cristiano Ronaldo pada pertandingan lawan Brentford setelahnya.
"Ada yang salah," ujar mantan kapten Man United, Gary Neville, setelah Man United ditahan Newcastle 1-1 pada akhir bulan lalu.
"Para pemain harus mengadakan pertemuan (tanpa staff) dan meluruskan semuanya."
"Atmosfer di ruang ganti penting tetapi tak ada keharmonisan sekarang ini. Performa mereka tak bagus dalam beberapa bulan terakhir tetapi bahasa tubuh dalam dua laga terkini sangat parah."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.