KOMPAS.com - Legenda timnas Mesir, Ahmed Hossam alias Mido, mengungkapkan skandal match fixing atau pengaturan skor di Piala Afrika 2004.
Tepatnya, ketika timnas Mesir menghadapi Kamerun pada laga terakhir Grup C Piala Afrika 2004.
Saat itu, Kamerun dan Aljazair sama-sama telah mengoleksi empat poin hingga matchday kedua Grup C.
Sementara itu, Mesir menempati poisi ketiga dengan raihan tiga poin. Adapun Zimbabwe menjadi juru kunci karena masih nol poin.
Baca juga: Piala Afrika: Mo Salah Putus Kebuntuan, Mesir Berjaya 1-0
Pada pertandingan pamungkas Grup C, tersaji laga Kamerun vs Mesir dan Aljazair vs Zimbabwe yang digelar bersamaan, 3 Februari 2004.
Melansir dari Actu Cameroun, Sabtu (15/1/2022), Mido mengatakan bahwa timnas Mesir dan Kamerun sepakat bermain imbang 0-0.
"Saya akan mengatakan ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, kami (Mesir) sepakat dengan Kamerun selama pertandingan untuk bermain imbang 0-0," ujar Mido.
"Dengan begitu, kami (Mesir dan Kamerun) akan lolos ke babak selanjutnya," tutur eks striker timnas Mesir itu.
Jika menilik situasi di Grup C, hasil imbang 0-0 memang memungkinkan Mesir dan Kamerun lolos secara bersama.
Syaratnya, Aljazair harus kalah dari Zimbabwe sehingga Mesir bisa menemani Kamerun ke fase gugur.
Sementara itu, Mido juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat berdiskusi dengan legenda Barcelona dan Inter Milan, Samuel Eto'o.
"Pada babak kedua, saya sendiri berdiskusi dengan Samuel Eto'o, makanya tidak ada shots on target yang tercatat untuk kedua tim," tutur pemilik 50 caps bersama timnas Mesir itu.
Akan tetapi, hasil imbang 0-0 melawan Kamerun tak membuahkan hasil manis bagi timnas Mesir.
Sebab, Aljazair berhasil mencetak satu gol setelah tertinggal 0-2 dari Zimbabwe. Pada akhir laga, Aljazair dikalahkan Zimbabwe 1-2.
Hasil ini sudah cukup bagi Aljazair untuk ke babak selanjutnya. Aljazair finis sebagai runner-up Grup C dengan raihan empat poin.