Mulai dari proses produksi yang melibatkan pekerja, penyediaan bahan baku dari supplier dan terus berkesinambungan dan menggurita.
Diharapkan stimulus ini tidak hanya memutar kembali roda ekonomi di masyarakat, namun juga menjadi titik balik kebangkitan ekonomi masyarakat sesuai dengan visi misi penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2021-2022.
Selain itu, keberadaan kompetisi di Bali juga diyakini memberikan dampak pada perkembangan sepak bola lokal.
Made Pasek Wijaya menjelaskan antusiasme masyarakat, terutama anak-anak muda, terhadap sepak bola sangatlah tinggi.
Baca juga: Irfan Jaya Sudah Diincar Bali United sejak Pekan Kedua Liga 1
Di luar tanggung jawabnya sebagai pelatih pendidikan usia dini Bali United, dia juga sering mendapatkan permintaan untuk latihan pribadi.
Namun, karena pandemi ini semua kegiatan sepakbola sempat dihentikan total.
Dia yakin pelaksanaan Liga 1 2021-2022 ini akan menjadi motivasi tambahan yang dapat dirasakan langsung.
“Semenjak Bali United bermarkas disini antusias anak-anak semakin tinggi, SSB dan akademi disini menjadi ramai. Apalagi ada kompetisi EPA (Elite Pro Academy) mulai kelompok usia 16, 18, 19 dan 20 membuat motivasi mereka bertambah.”
“Tanpa penonton kurang antusias, tapi masyarakat di Bali tetap semangat dengan menonton di rumah,” pungkas bapak dari Andika Wijaya, pemain Bali United.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.