BANDUNG, KOMPAS.com - Proses perpindahan Indra Mustafa dari Persib Bandung ke Borneo FC menuai polemik. Kedua klub saling klaim terkait status pemain berusia 22 tahun itu.
Polemik terkait kepindahan Indra Mustafa sejatinya sudah tercium sejak pemain yang bersangkutan diperkenalkan sebagai pemain baru Borneo FC pada 3 Januari lalu.
Saat itu tim Persib tidak sama sekali mengucapkan salam perpisahan kepada Indra Mustafa, baik di situs atau akun media sosial resminya. Manajemen dan tim pelatih pun enggan memberikan jawaban ketika ditanya soal hengkangnya Indra.
Hingga akhirnya pada tenggat akhir jendela transfer tengah musim 2021-2022, Selasa (12/1/2022), manajemen Persib mengeluarkan pernyataan resmi terkait status kontrak Indra.
Dalam pernyataan resminya, manajemen Persib mengungkapkan, Indra masih terikat kontrak bersama klub berjulukan Maung Bandung itu hingga akhir kompetisi 2021-2022.
Baca juga: Manajemen Persib Jelaskan Terkait Situasi Polemik Transfer Indra Mustafa
Tak lama berselang, kubu Borneo FC pun mengeluarkan pernyataan resminya terkait status Indra.
Pasalnya, status Indra di tim Borneo FC jadi menggantung. Klub berjulukan Pesut Etam itu tak bisa memainkannya karena status sang pemain yang belum disahkan melalui sistem SIAP PSSI.
Ada enam poin pokok yang disampaikan Borneo FC dalam pernyataan resminya.
Salah satunya, tim Borneo FC Samarinda lebih dulu menelaah seluruh aspek mulai dari kondisi fisik, kebutuhan teknis termasuk kontrak kerja pemain tersebut dengan klub terakhirnya.
Pihak Borneo FC pun akan meneruskan persoalan ini ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.