KOMPAS.com - Terdapat detail dalam permainan Barcelona yang tak diduga oleh pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, ketika bertanding pada semifinal Piala Super Spanyol.
Laga Barcelona vs Real Madrid pada semifinal Piala Super Spanyol itu berlangsung di King Fahd International Stadium, Riyadh, Arab Saudi, Kamis (13/1/2022) dini hari WIB.
Hasilnya, Barcelona harus mengakui keunggulan Real Madrid. Mereka takluk 2-3 setelah berjuang hingga babak tembahan waktu atau extra time.
Blaugrana, julukan Barcelona, sempat dua kali menyamakan kedudukan lewat aksi Luuk de Jong (41') dan Ansu Fati (83').
Baca juga: Hasil Barcelona vs Real Madrid: Serangan Balik Lumat Barca
Namun, dua gol itu belum cukup untuk membendung Real Madrid yang menang berkat tiga gol dari Vinicius Junior (25'), Karim Benzema (72'), dan Federico Valverde (98').
Hasil ini membuat langkah Barcelona terhenti di semifinal Piala Super Spanyol.
Sementara itu, Real Madrid berhak melanjutkan perjuangan ke partai puncak dan akan bertemu pemenang duel antara Atletico Madrid dan Athletic Bilbao.
Adapun semifinal Piala Super Spanyol antara Atletico Madrid dan Athletic Bilbao baru akan berlangsung pada Jumat (14/1/2022) dini hari WIB.
Baca juga: Top Skor Sepanjang Masa Piala Super Spanyol: Messi Tersubur, Ungguli Ronaldo
Di balik kekalahan yang dialami, Barcelona berhasil menghadirkan kejutan bagi pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.
Carlo Ancelotti tak menduga salah satu detail yang terlihat dalam permainan Barcelona, yakni kerap melakukan umpan silang atau crossing.
Berdasarkan data statistik, Barcelona di bawah asuhan Xavi Hernandez memang kerap melancarkan crossing sepanjang laga kontra Real Madrid.
Mereka tercatat melakukan sembilan crossing sukses dari 26 kali percobaan.
Angka itu berbanding terbalik dengan jumlah crossing yang dilancarkan Real Madrid.
Baca juga: Profil Federico Valverde, Burung Kecil untuk Lini Tengah Real Madrid
Los Blancos, julukan Real Madrid, hanya mencatatkan dua crossing sukses dari total empat percobaan.
Carlo Ancelotti pun tak menduga hal tersebut. Sebab, menurutnya, crossing bukanlah pendekatan yang biasanya digunakan oleh Barcelona.