Komunikasi yang baik antara kedua belah pihak menjadi kunci untuk melewati semua rintangan.
Dari komunikasi tersebutkemudian muncul gagasan untuk meninggikan tingkat kamera master (kamera utama) yang disesuaikan dengan kondisi bangunan serta pinggir lapangan.
Ada pun detail untuk pembangunan di 2 stadion tersebut dengan menggunakan steger (scaffolding) non permanen dengan tinggi kurang lebih 7,5 meter dengan ukuran alas 3x2 meter yang bisa menampung dua orang.
Baca juga: Irfan Jaya Sudah Diincar Bali United sejak Pekan Kedua Liga 1
Pembangunannya disesuaikan dengan kondisi stadion dan luas lapangan supaya kamera bisa bergerak ke kanan dan ke kiri dengan nyaman.
“Bisa terlihat dari awal sampai hari ini ada perubahan. Namun, di balik itu semua faktor keselamatan untuk crew juga diprioritaskan," lanjutnya.
"Tidak semata hanya dari saya saja tetapi dukungan dari panpel lokal serta teman-teman kompetisi yang berada di Bali saat pertandingan. Kembali lagi semua tayang terdapat checklist dan arahan dari ofisial penyiar dan selalu kita saling berkordinasi."
Di sisi lain, pihak PT LIB menegaskan bahwa fasilitas yang terpasang saat ini salah satu solusi perbaikan dari pekan per pekan.
Pihak operator terus mencari jalan keluar untuk menemukan jalan terbaik mengenai kendala sarana dan prasarana ini.
“Sejauh ini broadcast terus kami benahi dan selalu kami koordinasikan dengan host broadcaster,” terang Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, kepada Kompas.com.
Sementara, pihak produksi juga memiliki motivasi sama dengan PT LIB. Demi menyuguhkan sebuah kualitas siaran yang baik, mereka mau tidak mau harus mengatasi segala tantangan dengan kreativitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.