Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi Persib dan Prawira Bandung untuk Olahraga Nasional

Kompas.com - 09/01/2022, 10:41 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tak ada yang meragukan kiprah Persib Bandung di kancah sepak bola Indonesia. Menancapkan eksistensi sejak era kolonial Belanda, klub berjulukan Maung Bandung itu memiliki reputasi sebagai tim besar sarat prestasi di sepak bola tanah air.

Saat sepak bola Indonesia mulai menapak ke arah industri, nama Persib tetap menggema sebagai salah satu pionir klub profesional Indonesia.

Tata kelola yang baik dalam berbagai aspek membuat Persib dipandang sebagai klub percontohan hingga saat ini.

Eksistensi Persib tak hanya dikenal di ranah sepak bola, melainkan juga melebar hingga cabang olahraga (cabor) bola basket.

Persib mulai menancapkan eksistensinya di kompetisi bola basket profesional Indonesia sejak tahun 2018.

PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), jawatan yang menaungi manajerial tim Persib, mengakuisisi kepemilikan klub legendaris, Garuda Bandung.

Baca juga: Duet David da Silva dan Bruno Cantanhede Picu Optimisme Pelatih Persib

Setelah kepemilikan berpindah ke tangan PT PBB, nama Garuda pun berubah menjadi Prawira Bandung.

Sejak saat itu Prawira Bandung pun menjadi representasi eksistensi Persib di kompetisi bola basket profesional, Indonesian Basketball League (IBL).

Afiliasi yang coba dibangun antara Persib dengan Prawira Bandung pun tampak kentara. Terlihat pada pemilihan ikon dan logo klub, dalam upaya re-branding yang dilakukan PT PBB.

Ikon burung garuda yang lama identik dengan klub basket yang telah eksis sejak medio 1990-an itu diganti menjadi harimau.

Warna kebesaran klub pun berganti, dari kuning menjadi biru. Warna biru sudah bukan rahasia lagi menjadi warna kebesaran klub Persib.

Seperti diketahui, ikon Maung atau harimau juga sangatlah lekat dengan Persib. Julukan Maung Bandung bahkan menjadi identitas lain Persib.

Ikatan dengan warna biru juga terlihat pada julukan lain Persib. Selain Maung Bandung, sebutan Pangeran Biru sering pula diidentikkan dengan Persib.

Baca juga: Komentar Umuh Muchtar Usai Persib Pakai Ruang Ganti Stadion Ngurah Rai

Gebrakan yang dilakukan PT PBB, dengan mengakuisisi kepemilikan Garuda Bandung pun membuat Persib dianggap sebagai klub sepak bola pertama yang eksis di kancah bola basket.

Meski menaungi klub dalam dua cabor berbeda, PT PBB berupaya untuk tidak pilih kasih. Artinya, tidak ada salah satu di antara Persib ataupun Prawira yang dianaktirikan.

Semuanya mendapatkan porsi yang sama, sesuai dengan kebutuhan masing-masing tim dalam mengarungi kompetisi.

"Tentu saja untuk mengelola suatu klub pasti kami ingin memberikan yang terbaik. Jadi kami bekerja untuk mendukung tim semaksimal mungkin. Agar tim bisa memberikan prestasi yang terbaik juga," kata Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono.

Seiring waktu berjalan, langkah Persib pun mulai diikuti klub sepak bola lainnya. Bali United, Persita Tangerang (Tangerang Hawks), Dewa United (Dewa United Surabaya) hingga Rans Cilegon FC (RANS PIK Basketball) juga mulai meramaikan dunia bola basket tanah air.

Teddy Tjahyono pun menyambut positif hal tersebut. Menurutnya, keterlibatan sejumlah klub sepak bola bakal memberikan dampak yang baik dalam perkembangan industri bola basket Indonesia.

"Ini menjadi hal yang menarik tentunya, karena bagi industri basket dengan hadirnya klub-klub baru ini akan menjadi suatu hiburan dan tontonan yang menarik. Jadi mudah-mudahan dunia basket Indonesia bisa semakin baik," ujar CEO Prawira Bandung itu menegaskan.

Baca juga: Prawira Bandung Usung Target Tinggi di IBL 2022

Teddy berharap, sinergi yang dibangun oleh klub sepak bola dengan basket bisa terus terjalin apik.

Dia melambungkan harapan yang besar, akan ada banyak tim sepak bola yang juga memiliki klub basket, atau sebaliknya.

Menurut Teddy, sinergi dalam industri olahraga harus dibangun dan direkatkan dengan berbagai cara.

"Jadi, kami sih inginnya semakin banyak klub (sepak) bola yang juga memiliki klub basket, atau bahkan sebaliknya," tutur Teddy.

"Pada intinya, ini akan membuat industri sepak bola dan bola basket menjadi semakin membaik. Yang ujungnya tentu memunculkan banyak talenta pemain untuk tim nasional," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com