Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Bentuk Badan Investigasi Usai Gagal di Piala AFF, untuk Apa?

Kompas.com - 08/01/2022, 22:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber FAM

KOMPAS.com - FAM selaku induk sepak bola Malaysia membentuk sebuah badan investigasi seusai menelan hasil buruk pada pergelaran Piala AFF 2020.

Pembentukan badan investigasi yang bersifat independen itu diketahui berdasarkan pengumuman di laman resmi FAM pada Kamis (7/1/2022).

Dalam pengumumannya, FAM menunjuk mantan pemain tim nasional yang juga merupakan eks Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, yakni Datuk Dell Akbar Khan, untuk memimpin badan investigasi independen tersebut.

Selanjutnya, Datuk Dell Akbar diberi mandat untuk menunjuk beberapa orang guna mengisi keanggotaan di badan investigasi independen yang ia pimpin.

 Baca juga: Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2020, Mantan Pelatih Soroti Kelemahan Harimau Malaya

Datuk Dell Akbar disarankan menunjuk orang-orang yang pernah memiliki posisi di dunia sepak bola, termasuk mantan pemain dan pelatih.

Namun, Datuk Dell Akbar tidak boleh menunjuk orang-orang yang saat ini menjabat di FAM demi menjaga unsur independen dalam badan investigasi tersebut.

Lalu, untuk apa FAM membentuk badan investigasi independen?

Secara garis besar, badan investigasi independen itu dibentuk untuk mempelajari dan mengevaluasi kinerja timnas Malaysia pada pergelaran Piala AFF 2020 di Singapura.

Datuk Dell Akbar dkk melakukan evaluasi berdasarkan laporan dan analisis dari staf pelatih serta manajemen skuad Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia.

Tujuan pembentukan badan investigasi independen itu disampaikan langsung oleh Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin.

Baca juga: Piala AFF 2020: FAM Bertanggung Jawab atas Kegagalan Malaysia yang Kalah dari Indonesia dan Vietnam

Dalam keterangannya, Datuk Hamidin menjelaskan bahwa hasil evaluasi dari badan investigasi independen kemudian akan dipresentasikan kepada manajemen timnas Malaysia.

FAM melalui Datuk Hamidin juga meminta kepada badan investigasi independen untuk memberikan rekomendasi langkah-langkah perbaikan.

"Tugas utama dari badan independen ini adalah membedah laporan dan analisis lengkap dari staf pelatih dan manajemen timnas tentang kinerja Harimau Malaya selama di Singapura," kata Datuk Hamidin, dikutip dari laman resmi FAM.

"Hasil evaluasi dari Badan Investigasi Independen Tim Harimau Malaya selanjutnya akan disampaikan oleh Datuk Dell Akbar beserta langkah-langkah perbaikannya kepada Komite Manajemen Tim Nasional FAM untuk didiskusikan," ujar Datuk Hamidin.

Baca juga: Tan Cheng Hoe Ungkap Biang Kegagalan Malaysia di Piala AFF 2020

Penampilan Malaysia di Piala AFF 2020

Timnas Malaysia sejatinya tampil menjanjikan pada awal pergelaran Piala AFF 2020. Mereka memetik kemenangan beruntun atas Kamboja (3-1) dan Laos (4-0) saat berjuang di fase grup.

Namun, pada dua laga terakhir fase grup, timnas Malaysia kalah telak dari Vietnam (0-3) dan Indonesia (1-4).

Hasil itu membuat Malaysia tertahan di peringkat ketiga klasemen Grup B dan gagal melaju ke semifinal.

Kegagalan timnas Malaysia pada Piala AFF 2020 membuat sang pelatih, Tan Cheng Hoe, mengundurkan diri.

Baca juga: Eks Pelatih PSM Tertarik Gantikan Tan Cheng Hoe di Timnas Malaysia, tapi Syaratnya...

Setelah itu, FAM menunjuk direktur teknik baru, yakni Scott O'Donell, pada Rabu (5/1/2022).

Scott O'Donell menilai timnas Malaysia membutuhkan pelatih asing untuk menggantikan Tan Cheng Hoe.

Terdekat, timnas Malaysia yang belum memiliki pengganti Tan Cheng Hoe, disebut tidak akan melakoni pertandingan persahabatan pada FIFA Matchday, akhir Januari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber FAM
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com