Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Persib Sebut Sepak Bola Indonesia Pecahkan Rekor Dunia karena Masifnya Pergantian Pelatih

Kompas.com - 07/01/2022, 18:40 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas transfer kontestan Liga 1 2021-2022 di paruh musim kompetisi terbilang masif.

Banyak kesebelasan memanfaatkan datangnya bursa transfer tengah musim ini untuk melakukan perombakan skuad secara besar-besaran.

Pelatih Persib Robert Rene Alberts menanggapi masifnya aktivitas transfer klub-klub peserta Liga 1 2021-2022 di jendela transfer tengah musim.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini, Persib Vs Persita

Menurutnya, itu adalah hal lazim yang biasa dilakukan banyak kesebelasan di bursa transfer.

Bahkan Persib, memanfaatkan jendela transfer tengah musim untuk merombak susunan pemain asingnya di lini depan.

Dua pemain; Wander Luiz dan Geoffrey Castillion, terdepak dari skuad Persib karena performanya yang dianggap kurang memuaskan selama paruh pertama kompetisi.

Sebagai gantinya, Persib mendatangkan dua penyerang asing asal Brasil; Bruno Cantanhede dan David da Silva.

"Keluar masuknya pemain di transfer window paruh musim itu biasa terjadi di seluruh dunia. Jadi itu tidak mengejutkan," kata Alberts kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

"Meski di Indonesia sedikit berbeda, ada banyak perpindahan dari sesama peserta kompetisi, dari satu tim ke tim lain, perpindahan pemain dari negara yang sama," sambung dia.

Alih-alih mempersoalkan masifnya lalu lintas perpindahan pemain di jendela transfer tengah musim ini, Alberts cenderung mengkritisi sikap sebagian klub yang terlalu mudah melakukan perombakan di posisi pelatih.

Pergantian pelatih seperti menjadi hal yang lumrah di sepak bola Indonesia. Bahkan sebelum sampai tengah musim saja, sudah lebih dari 10 klub yang melakukan pergantian pelatih.

Tercatat sudah ada 12 pergantian pelatih di Liga 1 2021-2022. Beberapa klub bahkan sudah lebih dari dua kali melakukan perombakan pelatih.

Hanya tujuh kesebelasan yang mempertahankan pelatihnya hingga saat ini.

Selain Persib, ada Bhayangkara FC, Arema, Bali United, Persebaya, Persija dan Persita yang masih mempertahankan pelatihnya sejak awal musim.

Alberts mengatakan, masifnya pergantian pelatih di sepak bola Indonesia, seharusnya masuk dalam rekor dunia.

Pasalnya hanya di Indonesia, pergantian pelatih terjadi hingga lebih dari 10 kali sebelum kompetisi berakhir.

"Sudah ada 12 pelatih dari 18 tim sekarang yang sudah diganti sebelum putaran kedua dimulai," ucap Alberts.

Baca juga: Persib Vs Persita, Tekad Maung Bandung Awali Putaran Kedua dengan Tiga Poin

"Menurut saya mungkin ini rekor di dunia, karena tidak ada di liga lain di dunia bahwa 12 pelatih dari 18 tim diganti dan tentunya ini menjadi hal serius," tegas dia.

Alberts mengatakan, ada proses yang harus ditempuh untuk mencapai kesuksesan dalam sepak bola.

Seorang pelatih, membutuhkan waktu untuk membangun tim yang kuat dalam sebuah kesebelasan.

"Dalam sepak bola profesional tentu butuh waktu untuk membuat tim menjadi stabil," ujar Alberts.

"Ada jalan (proses) yang perlu dilalui, seperti membentuk filosofi, pondasi dan hanya beberapa tim saja yang tidak mengganti pelatih," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Internasional
Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Liga Lain
Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com