Demi menyelenggarakan sebuah kompetisi yang aman dan nyaman di tengah pandemi, PSSI dan PT LIB akhirnya mengadopsi format seri dan Bubble to Bubble
Ini membuat Liga 1 2021-2022 sangat spesial karena pertama kali diterapkan Liga Indonesia.
Sistem Bubble to Bubble adalah menyelenggarakan kompetisi terpusat dalam satu wilayah.
Sehingga seluruh kegiatan masing-masing tim bisa dibatasi dan diawasi dalam satu wilayah yang sudah ditentukan.
Jadwal pelaksanaannya dibagi dalam enam seri yang setiap serinya dilaksanakan di daerah berbeda.
Seri 1 dilaksanakan di Jabodetabek dan Jawa Barat, Seri 2 di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Seri 3 di Jawa Timur.
Kemudian, Seri 4-6 kembali dengan urutan mundur Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogja, dan ditutup seri enam di Jabodetabek dan Jawa Barat.
Setiap serinya disesuaikan kembali dengan kondisi dan situasi. Seri 1 berjalan selama lima pekan, Seri 2 selama enam pekan dan Seri 3 selama delapan pekan.
Namun, dalam pelaksanaannya terjadi beberapa penyesuaian kembali. Seri pertama dan kedua berjalan dengan sukses. Seri ketiga batal diselenggarakan di Jawa Timur karena alasan kondusivitas dan keadilan.
Terlalu banyak tim yang berasal dari Jawa Timur, Seri 3 akhirnya kembali digelar di Jawa Tengah.
Jumlah pekan Seri 3 juga mengalami penyesuaian. Awalnya, Seri 3 akan dilaksanakan untuk ronde laga-laga pekan ke-12 sampai ke-19.
Kendati begitu, karena pertimbangan Piala AFF 2020 dan bursa transfer paruh musim, akhirnya beberapa pertandingan pekan ke-18 dan 19 dialihkan ke Seri 4.
Seri 4 rencananya akan dilaksanakan di Pulau Bali pada awal Januari 2022 ini.
Protokol Kesehatan Super Ketat
Pelaksanaan Liga 1 2021-2022 dilaksanakan dengan protokol kesehatan berlapis-lapis demi menjaga kompetisi tetap steril dan mengurangi penyebaran Covid-19.
Awalnya, penerapan protokol kesehatan menjadi tantangan karena banyak hal baru yang harus dipelajari seluruh anggota tim.
Namun, kini tantangan-tantangan tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Pelaksanaan protokol kesehatan meliputi semua aspek pertandingan. Mulai dari persiapan sarana prasarana, pembatasan akses masuk, aturan untuk media dan staff pertandingan, sampai pemain dan staff ofisial tim.
Semuanya hak dan kewajiban diatur dalam pedoman protokol kesehatan yang sangat ketat.
Peraturan dimulai dari pembatasan akses masuk ke stadion yang dibatasi 299 orang.
Jumlah tersebut sudah termasuk pemain, pelatih, anggota official dua klub, wasit, pengawas pertandingan, penyelenggaran, staff penyelenggara, tim medis, tim broadcast, security hingga media.